Warta  

Musabaqoh Qiroatul Kutub, Hj. Aini Zuhroh : Pemenang Akan Memperoleh Beasiswa

NU Online Mojokerto – Pada Sabtu siang, 20 Maret 2021, Wisma PCNU Kabupaten Mojokerto dipenuhi oleh para santri dari utusan pesantren se Kab. Mojokerto. Mereka sedang mengikuti Musabaqoh Qiroatul Kutub  yang diselenggarakan oleh DPC PKB Kab Mojokerto yang tahun ini sebagai satu bagian dalam memperingati harlah NU yang ke-98.

Dalam acara pagi ini hadir diantaranya Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto Gus Muhammad Al Barra, Lc. M.Hum, Perwakilan TNI/Polri, Ketua DPC PKB Kab. Mojokerto Hj. Aini Zuhroh, Gus Atho’illah dan Gus Masduki anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Menteri PDT, KH. Abdul Halim Iskandar, KH. Adzim Alwi selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Mojokerto, KH. Jamzuri Syarief sebagai Rois Syuriah PCNU Kabupaten Mojokerto.

Pada kesempatan pertama, Hj. Aini Zuhroh selaku Ketua DPC PKB Kab Mojokerto dalam sambutannya menyatakan bahwa Musabaqoh Qiroatul Kutub diselenggarakan sebagai wujud bakti PKB kepada NU. Selain itu juga sebagai wadah untuk memfasilitasi para santri agar mengasah kemampuan dalam membaca kitab. Hj. Aini Zuhro juga menyatakan bahwa pemenang lomba ini, akan diberi beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,

“Pemenang lomba di tingkat Ulya bagi juara pertama akan diberi hadiah beasiswa dari Unesa dengan prodi apapun yang diinginkan dengan rekomendasi dari PCNU melalui jalur keagamaan.” Terang Ketua PKB Kab. Mojokerto itu

Senada dengan Hj. Aini Zuhroh, KH. Abdul Adzim Alwi, Ketua PCNU Kab. Mojokerto menyatakan,

Baca Juga:  Lazisnu MWCNU Jetis Semarakkan Diklat Tilawah Al Qur'an dengan Santunan Anak Yatim

“Sinergis yang baik ini diharapkan tidak hanya ada tahun ini saja, tapi bisa berlanjut sampai kapan pun. Sehingga kegiatan Musabaqoh Qiroatul Kutub yang diinisiasi oleh PKB ini bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan.” Terang KH. Abd. Adzim Alwi.

Gus Bara, Wakil Bupati Kab. Mojokerto juga mengapresiasi penyelenggaraan musabaqoh qiroatul kutub yang diselenggarakan oleh PKB ini. Dengan adanya musabaqoh qiroatul kutub ini, menjadi upaya menjaga tradisi keilmuan pesantren,

“Menjaga qiroatul kutub adalah salah satu bagian menjaga tradisi warisan pesantren. Tujuan dari menjaga tradisi ini sebagai bagian dari menjaga tradisi NU dan Nusantara ini akan tetap terjaga dengan baik. Dibanding dengan yang ada di Timur Tengah, sekarang ini banyak sekali bermunculan gerakan-gerakan tekstualis yaitu memahami agama hanya dipandang dari bacaan-bacaan tekstual yang tertulis. Padahal dalam mempelajari agama, harus memahaminya baik dari ayat yang tersurat dan tersirat.”

Lebih lanjut, Gus Barra berpesan untuk para peserta, ” Kalian semua adalah santri yang harus menjadi santri yang percaya diri, sebagai lulusan pesantren jangan pernah minder, jangan pernah tidak percaya diri. Lulusan pesantren merupakan sebuah komoditi yang langka dan akan menjadi sebuah produk yang akan dibutuhkan oleh masyarakat. Dan akan menjadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.”.

Senada dengan Gus Bara, Gus Halim, panggilan akrab dari Dr. H. Halim Iskandar M.Pd, Menteri PDT, menyatakan rasa bangganya atas terselenggaranya musabaqoh qiroatul kutub. Dalam kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para Kiai yang turut ambil penting dalam penyelenggaraan musabaqoh qiroatul kutub.

Baca Juga:  Rapat Kerja 1 MWCNU Jatirejo Diiringi Perdebatan Sejumlah Isu

“Saya merasa bangga dan berterima kasih banyak kepada para Kiai sehingga bisa menjadi bagian penting dari pelaksanaan adanya lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub.”

Lebih lanjut, Gus Halim menyatakan akan pentingnya penyelenggaraan Qiroatul kutub. Dalam pesantren, kata Gus Halim, ada dua model pembelajaran, yaitu bandongan dan sorogan. Kedua model inilah yang tidak akan pernah ditemukan dalam pembelajaran modern. Sebuah pembelajaran transformasi keilmuan dari seorang Kiai kepada santri. Transformasi keilmuan yang tidak hanya mengasah otak santri tetapi juga mengasah batin santri.

Perlu diketahui, kegiatan ini dilaksanakan serempak di tiga lokasi, diantaranya di Wisma PCNU Kabupaten Mojokerto, di kantor DPC PKB Kab Mojokerto, dan yang ketiga Lembaga Asy-Syarif. Pembagian tiga lokasi lomba ini adalah sebagai wujud bentuk melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka ikut membantu pemerintah menanggulangi penyebaran virus covid-19.

Kontributor : Taufiq Al Mantuby