Warta  

Menghadapi Wabah Virus Corona, Pemkab. Mojokerto Gelar Semaan dan Doa Bersama

Pendopo – Mewabahnya virus corona diberbagai negara hingga telah sampainya khabar positifnya beberapa warga Indonesia terpapar virus epidemik itu, menyebabkan semua elemen pemerintahan di Indonesia waspada. Tidak terkecuali Pemerintah Kab. Mojokerto. Berbagai upaya telah dilakukan baik ilhtiar lahir maupun batin.

Ikhtiar lahir sebagaimana diungkapkan oleh Bupati Mojokerto, H. Ipung Kasiadi dalam sambutannya dihadapan Jamiyyah Hamalatul Quran, telah dilakukan dengan berbagai gerakan misalnya saja seruan kepada masyarakat untuk hidup sehat dengan berolah raga yang cukup, dan makan makanan yang sehat, juga selalu membersihkan tangan dengan sabun.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah mengerahkan tim tanggap bencana untuk melakukan semprot virus ke segenap penjuru di wilayah Mojokerto. Dan memberikan pelayanan gratis kepada warga yang mengecek kesehatannya agar sedini mungkin diketahui persebaran virus corona. Ipung Kasiadi juga menyatakan telah menyiapkan dua rumah sakit milik Pemkab, yakni Rumah Sakit Gedek dan Rumah Sakit Mojosari.

Adapun usaha batin, ucap Ipung Kasiadi, Pemkab. Mojokerto telah mengundang Para Tokoh Agama dan Jamiyyah Hamalatul Quran untuk semaan yang dimulai bada dzuhur hingga malam hari.

“Kami mengajak Para Kiai dan Jamiyyah Hamalatul Quran untuk semaan dan doa bersama demi keselamatan bangsa, khususnya warga yang ada di Kabupaten Mojokerto ini agar terhindar dari wabah virus corona” ucap Ipung Kasiadi.

KH. Ahmad Basori sebagai Ketua Jamiyyah Hamalatul Quran merasa bersyukur sebab Pemkab Mojokerto dari tahun ke tahun senantiasa mengundang JHQ untuk semaan dan doa bersama. Hal ini membuktikan kepedulian Pemkab terhadap para penghafal penghafal al Quran.

“Kami merasa bersyukur sejak tahun 2012, JHQ selalu diundang untuk semaan al Quran di Pendopo sini. Ini membuktikan kepedulian Pemkab terhadap para penghafal Al-Quran” tutur Ketua JHQ itu.

KH. Abdul Adzim Alwi, Ketua PCNU Kab. Mojokerto, juga mengapresiasi langkah Pemkab Mojokerto yang telah mengundang para Kiai dan JHQ untuk berdoa bersama demi keselamatan bangsa. Sebab selain ikhtiar dzohir, ikhtiar batin berupa doa itu penting. Doa jangan sampai ditinggalkan. Sebab, kata Ketua PCNU Kab. Mojokerto itu, doa adalah senjatan kaum mukminin.

“Jangan sampai doa itu kita tinggalkan. Sebab doa itu senjatanya kaum mukminin. Selama umat itu bershalawat dan beristiqfar maka Allah tidak akan mungkin memberi adzab” tegasnya. (Isno)