Buka MUSKER III MWCNU PURI, Bupati Mojokerto: Ini Adalah yang Pertama Kali Saya Hadir di Acara MWCNU.

Puri, NU Online Mojokerto –

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Puri melaksanakan agenda Musyawarah Kerja III (Musker III) pada hari Ahad (4/09) di Gedung Madrasah Ibtidaiyah Miftahus Sholah Desa Balongmojo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

Sejumlah tokoh tampak hadir dalam acara pembukaan kegiatan ini di antaranya; (1) dr. Ikfina Fatmawati (Bupati Mojokerto) (2) Masduki, S.Pd (DPRD Jawa Timur) (3) Aini Zuhroh (Ketua DPRD Kab. Mojokerto) (4) KH. Abdul Adzim Alwy (Ketua PCNU Kab. Mojokerto) (5) Nalurita Priswiandini, S.STP., M.Medkom (Camat Puri) (6) Sri Mulyani (Kapolsek Puri) (7) Danramil Puri serta sejumlah pejabat, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Peserta Musker III MWCNU Puri ini adalah seluruh pengurus MWCNU Puri beserta Ketua dan sekretaris dari masing-masing lembaga dan banom NU serta perwakilan dari Pengurus Ranting NU (Rais Syuriyah, Ketua Tanfidziah dan Sekretaris) se-Kecamatan Puri.

Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati. Sebelum membuka acara Bu Ikfina –sapaan Ibu Bupati- menyatakan bahwa ini adalah kehadiran yang pertama kali dalam kegiatan MWCNU (di Kabupaten Mojokerto).

“Ini adalah kehadiran saya yang pertama dalam kegiatan MWCNU dan ini bertepatan dengan acara Musker yang ketiga MWCNU Puri.” Terang Bu Ikfina yang disambut tepuk tangan para peserta Musker.

“Mudahan-mudahan tanggung jawab atau amanah yang njenengan-njenengan pegang sebagai pengurus NU di wilayah Kecamatan Puri bisa dijalankan dengan baik melalui program-program yang telah direncanakan melalui musker yang yang ketiga ini.” Doa bu Ikfina.

Baca Juga:  Malam Pitulas, Lazisnu Puri Ajak Seluruh Elemen NU Puri Buka Bersama 

Bu Ikfina juga menyinggung terkait program PCNU yang telah disampaikan Ketua PCNU Kab. Mojokerto (KH. Abdul Adzim Alwi) dalam kata sambutan sebelumnya, yakni terkait program wakaf dan BMT NU.

“Masalah aset memang ini adalah masalah yang harus diselesaikan, karena kalau tidak segera diselesaikan dengan aturan yang sah maka akan timbul masalah dibelakang hari. Sebagian besar aset-aset milik NU adalah aset penyerahan dalam artian wakaf yang itu dipakai untuk untuk perjuangan NU. Tidak menutup kemungkinan sertifikat ini masih nama pemilik aslinya -atau misalkan sertifikat wakaf namun masih berndzir perorangan- maka akan tibul-timbul masalah dibelakang hari. Jadi hal ini sangat penting untuk segera diselesaikan. ” Terang Bu Ikfina.

Selanjutnya Bu Ikfina berbicara terkait program (ekonomi) BMT NU.

“Terkait dengan ekonomi memang saat ini ekonomi yang berbasis kerakyatan adalah ekonomi yang punya peluang untuk bisa dikembangkan dalam situasi seperti ini termasuk BMT milik NU. Untuk itu karena NU ini punya basis massa yang jelas dengan ikatan persaudaraan yang luar biasa yang bisa mendukung satu sama lain terutama dalam bidang ekonomi maka ini adalah suatu potensi yang sangat besar.” Terang Bu Ikfina.

“Maka dari itu mari untuk BMT-nya ini dijalankan sesuai manajemen yang ada dengan harapan ini nanti bisa memberikan support dalam program pengembangan pemulihan ekonomi yang sampai saat ini masih dalam masa-masa sulit.” Lanjut Bu Ikfina.

Kondisi di Kabupaten Mojokerto para pelaku usaha mikro kecil dan ultra mikro itu yang paling banyak. Dalam situasi-situasi seperti ini maka organisasi-organisasi kelembagaan ekonomi kerakyatan memiliki peran sangat penting. Karena perputaran modal modal yang besar ini bukan milik beberapa orang tapi milik banyak orang. Sebagian besar adalah pelaku usaha mikro kecil dan ultra mikro.

Baca Juga:  Semarakkan HSN 2021, PKPT IKHAC Gelar Upacara

“Seperti contoh para petani kita sebagian besar itu bukan tuan tanah tapi petani-petani penggarap tanah sehingga masuk dalam kategori mikro kecil dan ultra mikro. Maka dari itu hal ini perlu disuport dengan pemberdayaan ekonomi, perputaran modal yang kuat ikatannya meski pun tidak besar salah satunya adalah BMT NU ini. Dan saya berharap ini bisa menjadi program prioritas yang harus didukung.” Terang Bu Ikfina.” Punggkasnya.

Selanjutnya Bu Ikfina bersamaan dengan Ketua DPRD Kab. Mojokerto, Bu Camat Puri dan Bu Kapolsek yang kesemuanya adalah srikandi-srikandi yang mempunyai posisi strategis secara bersamaan memukul rebana sebagai pertanda acara Musker III MWCNU Kecamatan Puri telah dibuka.

Kontributor : Fahrul