Turba Korda Metropolis, DKW CBP KPP Jatim Lakukan Konsolidasi

NU Online Mojokerto – Ditengah wabah pandemic Covid-19 yang sedang melanda hampir seluruh dunia termasuk bangsa Indonesia, tidak menyurutkan semangat belajar dan berjuang pada kader kader Nahdlatul Ulama (NU).

Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Korps Pelajar Putri (KPP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Provinsi Jawa Timur merealisasikan program kerja turun ke bawah (Turba) keliling ke tingkat Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Koordinasi Daerah (Korda) Metropolis yang bertempat di Balai Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto dua hari yang lalu.

Mohammad Amru Khoirus Soni selaku DKW CBP IPNU Jawa Timur mengatakan bahwa kegiatan turba ini dibuat untuk mempererat tali silaturahmi, komunikasi, koordinasi serta berbagi keluh kesah yang dialami oleh DKC CBP KPP Korda Metropolis.

“Pada turba ini yang dibahas, pertama para kader harus berperan aktif dalam meminimalisir resiko penanganan covid’19, yang kedua salam sapa antar korda metropolis, yang ketiga menghimpun data potensi kader dan yang terakhir penyampaian program DKW CBP KPP. Yakni TOC (Training Of Commander) yang akan dilaksanakan akhir Maret diperuntukkan bagi para komandan DKC,” ujarnya pada saat ditemui NU Online Mojokerto, Minggu (07/03/2021).

Soni juga menambahkan dengan adanya turba ini akan muncul spirit baru bagi para kader CBP dan kader KPP Korda Metropolis yang lebih besar dan lebih bangga menjadi kader CBP dan KPP yang loyal terhadap organisasi.

Baca Juga:  LDNU Puri Gelar Bukber Bareng KAFA

“Adapun tugas penting bagi CBP dan KPP sebagai garda depan membantu NU membentengi pelajar dari gerakan ideologi anti-Pancasila, radikalisme dan intoleransi yang saat ini sudah masu di kalangan pelajar dan yang lima inti pembahasan dalam turba ini yakni CBP KPP wadah bagi rekan rekanita yang gemar bela diri, pecinta alam, cinta dengan SAR, kepalangmerahan, kepanduan,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, kehadiran CBP yang semula bernama Corps Brigade Pembangunan (CBP) merupakan lembaga yang dibentuk pada tahun 1963 dalam hal itu dilatar belakangi peristiwa persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan istilah “ Ganyang Malaysia “, peristiwa politik tersebut yang berkaitan dengan persengketaan antara Repuplik Indonesia dengan Malaysia memperebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).

Intruksi Presiden tersebut secara lansung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya di wilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar Nahdhiyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar yang merupakan cikal bakal bagi berdirinya CBP yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25 – 31 Oktober 1964 dengan nama Corps Brigade Pembangunan (CBP), yang kemudian dikenal dengan “Doktrin Pekalongan”.

Baca Juga:  Diatas Tangan Ratusan Kader NU, Bendera Merah Putih Berkibar di Puncak Gajah Mungkur Mojokerto

Sementara itu, Aqib selaku Komandan CBP Kabupaten Mojokerto dan juga perwakilan tuan rumah mengucapkan terimakasih banyak kepada DKW CBP KPP Jatim yang telah melaksanakan program turba ini. Harapan kedepan untuk CBP KPP Korda Metropolis semoga semakin solid lagi dalam bersinergi membangun keharmonisan dalam berorganisasi terutama di Korda metropolis sendiri.

Selain itu, khususnya DKC CBP KPP Kabupaten Mojokerto, ia berharap agar semakin kompak dan bertambah semangat berorganisasi dibawa nahkoda yang baru ini.

“Adapun agenda CBP KPP Kab. Mojokerto kedepan akan dilaksanakan diklat instruktur, yang mana kader yang telah di diklat instruktur nanti akan menjadi tim instruktur di DKC itu sendiri,” tandas pemuda kelahiran Kecamatan Gedeg ini.

Kontributor: Indra Nurdien Hakim