Warta  

PCNU Mojokerto Keluarkan Maklumat Jelang Pilkada 2020

Mojokerto | numojokerto.or.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mojokerto yang akan dilaksanakan bulan Desember 2020 mendatang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Mojokerto mengeluarkan Maklumat kepada seluruh jajaran pengurus disemua tingkatan dan warga Nahdliyyin.

Maklumat tersebut, pada intinya merupakan sikap yang diambil PCNU terhadap Pilkada 2020.

Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Mojokerto, Zainul, menyampaikan, maklumat PCNU meminta warga Nahdilyyin dalam menyalurkan aspirasi politiknya, warga NU dilarang menggunakan atribut, lambang, fasilitas kantor NU dan kegiatan NU disemua tingkatan, lembaga, banom dalam aktifitas politik maupun kegiatan kampanye calon peserta pilkada.

“NU bukan bagian dari organisasi politik. Tapi Politik NU sudah jelas, yakni, Politik Kebangsaan seperti yang dilakukan Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari
Politik NU adalah Politik kebangsaan. Seperti yang dicontohkan oleh Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari selaku pendiri Jamiyah NU dan Khittah NU 1926,” katanya, Rabu (22/07/2020).

Ia menegaskan, maklumat NU tidak melarang kader NU untuk berpolitik, selagi hanya membawa nama pribadi atau individu. Bahkan, PCNU sendiri merestui kader-kadernya jika nanti ada yang maju dalam Pilkada.

“Dari Syuriah tidak melarang kader-kader NU untuk berpolitik atau melakukan kegiatan politik, asal sifatnya pribadi atau individu. Semua kader NU yang ingin maju di Pilkada nanti mendapat restu PCNU. Yang dilarang kan mengexploitir NU-nya atau memanfaatkan NU untuk kepentingan politik praktis,” terangnya.

Ia pun berharap dan mendorong, agar NU tidak ditarik kemana-mana dalam urusan politik praktis dan juga warga Nahdliyyin bisa mesukseskan Pilkada 2020.

Terpisah, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Mojokerto, KH. Abdul Adzim Alwi pun berpendapat, bahwa sikap NU dalam Pilkada akan netral.

“Sikap NU tetap Netral, kembali pada AD/ART yang ada NU, yakni politik NU adalah politik kebangsaan, kita tetap menjaga khittah NU,” tuturnya.

Ia mengatakan, meski saat ini yang terlihat Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) semuanya adalah dari Warga NU atau kader NU yang akan maju pada pilkada, NU tidak akan berpihak kepada bapaslon siapapun.

“Warga NU yang menjadi calon, baik A, B, atau C, sikap NU netral. Saya tegaskan, NU tidak memihak ke siapapun. Dan NU, akan mendo’akan apa yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang maju di Pilkada,” tuturnya.

Jika ada kader NU memanfaatkan antribut banom NU atau lembaga NU untuk kepentingan menjaring dukungan, lanjut KH. Adzim, PCNU akan membuat peringatan dan akan diklarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan, untuk langkah pertama. Jika masih terulang kembali, PCNU akan mengambil langkah tegas.

“Tentu nanti kita panggil untuk diklarifikasi apa yang terjadi, untuk peringatan yang pertama. Kalau diulangi lagi akan kita ambil langkah tegas. Kita sangat menginginkan warga NU kondusif dalam satu komando,” ujarnya.

Masih kata Ketua PCNU Kab. Mojokerto itu, apabila bentuk dukungannya individu, maka dipersilahkan.

“Kalau dukungannya bentuknya individu maka ya monggo-monggo (silahkan) saja,” tutupnya. (lt)