Home / Warta

Minggu, 20 Juni 2021 - 12:22 WIB

Konferensi MWCNU Kecamatan Ngoro, KH. Marzuki : Ketua Terpilih Harus Tahu Persoalan

NU Online Mojokerto – Pembukaan konferensi MWCNU Kecamatan Ngoro pada Ahad (20/06/21) dilaksanakan dengan ketat sesuai dengan protokol kesehatan. Hal ini disesuaikan dengan himbauan pemerintah pada kegiatan kegiatan yang berpotensi kerumunan untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak menjadi cluster baru dalam penularan Covid 19 yang beberapa hari ini mencuat kembali.

Meskipun demikian, tak mengurangi kekhidmahan pada pembukaan konferensi MWCNU Kecamatan Ngoro. Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Kecamatan Ngoro, KH. Marzuki, menyampaikan beberapa point’ penting terkait program dan MWCNU Ngoro ke depan.

KH. Marzuki mengklaim dimasa kepemimpinannya telah banyak hal dilakukan. KH. Marzuki mencontohkan seperti kepemilikan Nusantara Mart, Rintisan Faskes yg ber MoU dengan pihak ketiga, kepemilkkan ex kantor MWC di desa sedati, dan lain lain.

Baca Juga:  Jalankan Program Safari Ramadhan, Fatayat dan Muslimat NU Jatirejo Adakan Kolaborasi

“Dimasa periode kami, berdiri Nusantara mart, rintisan faskes, kepimilikan kantor MWC di Desa Sedati dan lain lain” terangnya.

“ke depan, pengurus setelah terpilih, harus tahu persoalan dan kebutihan MWCNU. Sehingga bisa faham langkah bergeraknya” imbuhnya.

H. Hafidz Busyri, yang didapuk mewakili PCNU Kab. Mojokerto sekaligus membuka acara, menanggapi pernyataan KH. Marzuki. Dalam sambutannya, H. Hafidz Busyri menyampaikan bahwa diadakannya konferensi itu dimaksudkan tak sekadar pemilihan ketua, tetapi membenahi jalannya suatu organisasi. Organisasi itu harus memiliki program, tim work, dan strategi melaksanakan program.

Baca Juga:  JATMAN Kabupaten Mojokerto Gelar Idaroh Syu'biyah

“Hakekat konferensi itu sesungguhnya memiliki arti mikirno organisasi. Tentang apa dan mengapa yang harus dilakukan (Program) bagaimana melakukan (komisi Organisasi) Serta Siapa yg harus melakukan, (Milih pengurus)” terangnya.

Menjadi pengurus, kata Wakil Sekertaris PCNU Kabupaten Mojokerto itu, harus bisa mengurusi bukan diurusi.

” Jadi Pengurus itu ngurusi bukan jadi urusan. Pengurus satu dengan lainnya seperti satu jasad. Sakit satu bagian seluruhnya terasa.”

Share :

Baca Juga

Warta

Islamic Education For Children’s PAC IPNU IPPNU Jatirejo Gelar Workshop Pendidikan

Warta

Harlah NU ke 97, PCNU Kab. Mojokerto Ziarah Ke Muasis NU

MWC NU

Ratusan Pengurus Anak Ranting Ikut PemilihanKonferensi MWCNU Puri

Catatan Muktamar NU 34

Catatan Muktamar (6), Ditengah Mengikuti Muktamar, KH. Abd Adzim Alwi Rayakan Hari Jadi Ke Tiga Kepemimpinannya di PCNU Kab. Mojokerto

MWC NU

Gelar Lailatul Ijtima’, MWCNU Jatirejo Undang Para Peruqyah

Warta

Kiai Adzim Kembali Resmikan KCP BMT PCNU Kabupaten Mojokerto

Warta

Peringatan Hari Pahlawan, PR IPNU IPPNU Desa Menanggal Gelar Lomba Adzan

Warta

Gelar PKD, Ansor di Mojokerto Diminta Jadi Kader Jiwa Patriotisme yang Tinggi