Warta  

Ditengah Sengitnya Konferensi MWC NU Ngoro, KH. Marzuki Nur Terpilih Kembali Menjadi Ketua MWCNU Kecamatan Ngoro Periode 2021-2026

NU Online Mojokerto – Proses pemilihan ketua MWCNU kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto tampak sengit dan menegangkan. Perhelatan yang berlangsung pada hari ahad (20/06/21) di Kantor MWCNU Kecamatan Ngoro ini, diwarnai perdebatan alot soal tata tertib pelaksanaan konferensi, hingga sidang ditunda dan diskors selama 15 menit.

Usai skors berakhir, pasukan BANSER pun disiagakan di tempat lokasi guna untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diharapkan selama proses konferensi berlangsung.

Setelah penetapan hasil tata tertib disepakati bersama, konferensi yang dihadiri oleh 21 ranting tersebut berjalan lancar.

Saat masuk proses pemilihan penjaringan anggota ahlul Hadi wal Aqdi (Ahwa), 5 nama kyai terpilih menjadi anggota Ahwa. Dan dari lima Kyai tersebut, bersmusyawarah untuk menentukan Rais Syuriah. Dari musyawarah anggota Ahwa tersebut, memutuskan nama KH. Ahmadun Basori-lah yang menjadi Rais MWCNU Kecamatan Ngoro.

Baca Juga:  Tahlil Kubro dan Halal Bihalal Muslimat NU Dlanggu Sukses Digelar

Setelah terpilihnya Rais MWCNU Kecamatan Ngoro, tahap berikutnya yakni memilih Ketua MWCNU Kecamatan Ngoro. Sebelum menentukan siapa bakal calon maka dari pihak panitia melakukan proses penjaringan. Dan dari proses penjaringan tersebut diperoleh 3 kandidat yang masuk dalam bursa Ketua MWCNU Kecamatan Ngoro diantaranya, KH Marzuki Nur, Gus Nafi’ dan H. Priyanto.

Merujuk pada pedoman pasal 33 dalam juklak yang sudah di tentukan bahwasanya bakal calon yang lolos maju menjadi kandidat terkuat harus memenuhi dukungan minimal 5 suara. Dan dari kandidat yang ada, KH. Marzuki Nur dan Gus Nafik yang memiliki kualifikasi untuk maju ke proses pemilihan.

Baca Juga:  Pimpinan Ranting NU Kunjorowesi Gelar Rapat Koordinasi Jelang Persiapan Rencana Pelatihan Risalah Pemulasaran Jenazah

Dari putaran pemilihan Ketua MWCNU Kecamatan Ngoro Periode 2021-2026, terpilihlah kembali KH. Marzuki Nur. KH. Marzuki Nur memperoleh 15 suara, sedangkan GUS NAFI’ mendapatkan 7 suara.

Tepat pukul 19.00 wib prosesi konferensi berahir dengan aman tertib dan lancar lalu di tutup doa oleh KH. AHMADUN BASORI.

Kontributor : Hasan