Cara PKL Menikmati Ibadah Di Malam Ramadan

 

Assalamualaikum Wr. Wb.

Tanya Gus … Setiap Ramadan hati saya pasti gundah. Sebagai seorang PKL yang mengais rizki dimalam hari, hampir 5 tahun ini saya tidak pernah bisa ikut jamaah tarawih, apalagi ibadah shalat malam. Saya merasa ketika Ramadan saya tidak pernah bisa merasakan ketentraman dan keberkahan Ramadan sesungguhnya. Apakah saya harus ganti usaha gus?. Mohon dijelaskan gus, bagaimana menikmati Ramadan sesungguhnya {Suwito, Trowulan}

Jawab :

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Pak Suwito yang sedang gundah, Semoga Alloh senantiasa melimpahkan rahmat, anugrah dan berbagai kebaikan pada anda sekeluarga, Amin.

Apa yang anda rasakan bisa jadi adalah sebuah tasywisy (pembingungan). Ini akan menimbulkan tasykik (keragu-raguan) dan pada akhirnya anda merasa sulit untuk mensyukuri nikmat-NYA yang diberikan pada anda.

Mencari Rizki Halal, adalah suatu kewajiban bagi manusia. Dalam QS. Al-Ankabut ; 17 Allah berfirman : “Maka carilah rizki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada-NYA. Hanya kepada Allah kamu akan di kembalikan”.

Agama itu Mudah, jika tidak bisa dilakukan standar utama nya maka boleh berpindah pada rukhshah yang di bawahnya. Allah mewajibkan wudlu’ bagi orang yang akan shalat. Jika tidak bisa melakukannya, maka berpindah dengan tayammum. Banyak sekali contoh-contoh kemudahan dalam beragama yang diberikan Allah pada manusia.

Baca Juga:  Hukum Pujian Dengan Takbiran

Seorang Raja pernah mengeluh pada seorang sufi bahwa dia sangat ingin untuk berdzikir sebanyak-banyaknya seusai dia shalat. Tetapi ini tidak pernah bisa ia lakukan mengingat kesibukannya sebagai seorang kepala negara. Ketika Sang Raja menanyakan hal ini, Sufi itupun menjawab bahwa Seorang raja yang melakukan aktifitas memeberikan layanan pada masyarakat adalah perbuatan yang paling utama untuk bertaqarrub pada Allah. Berbeda dengan sufi, yang memang mempunyai waktu untuk melakukan ibadah seperti dzikir dan lain sebagainya.

Tiada yang terbaik daripada takdir Allah yang sudah digariskan pada seseorang. Jika jenengan merasakan gangguan dalam hati, maka ucapkan dalam hati (sebanyak-banyaknya) Bismillahi wal Alhamdulillah, al-Khaoiru was-Syarru bi masyii’atillah.

Untuk masalah menghidupkan malam Ramadan, perlu di ketahui salah satu ibarat dalam kitab Nihayat al-Zain, Syekh Nawawi al-Bantani membaginya dalam tiga kategori : Tertinggi, yakni menghidupkan malam dengan memperbanyak shalat; Menengah, yakni menghidupkan malam dengan memperbanyak dzikir; dan Minimal, yakni Shalat Isya’ dan Shubuh dengan berjamaah.

Baca Juga:  Hukum Kurban Diniatkan Pada Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Bagi anda yang sangat sibuk di malam hari, bisa menggunakan standar minimal tersebut, Yakni setelah tutup warung jenengan shalat isya’ berjamaah dengan istri atau pegawai. Syukur, jika di tambah dengan melakukan shalat tarawih.

Demikian Pak Suwito, Tetap semangat dan yakin bahwa Takdir Allah pada hambanya adalah yang terbaik. Jalani, Syukuri dan gunakan semua aktifitas sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah.