Assalamualaikum Wr. Wb.
Tanya Gus … Saya penasaran gus, di Indonesia ini tradisi memberikan menu berbuka puasa kok disebut ta’jil. Saya melihat di sebuah video seorang ustadz, dia menyebut yang benar itu di sebut dengan IFTHAR. Mohon Penjelasannya. {Suyuthi, Kutorejo}
Jawab :
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Mas Suyuthi, kata Ta’jil تعجيل dan Ifthar افطار adalah 2 kata yang berasal dari bahasa arab. Kedua nya bersumber dari kalimat yang ada di dalam hadis :
عن سهل بن سعد قال رسول الله : لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر (رواه البخارى)
Dari Sahal bin Sa’d, Rasulullah bersabda : Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mempercepat buka puasanya
عن زيد بن حالد الجهى قال : قال رسول الله “من فطر صائما كان له مثل اجرهم من غير ان ينقص من اجورهم شيأ
Dari Zaid bin Khalid berkata , Rasulullah bersabda : Barangsiapa memberi buka puasa orang lain, maka dia mendapat pahala sama dengan orang yang berpuasa dengan tidak mengurangi pahala orang tersebut.
Ta’jil mempunyai makna menyegerakan berbuka puasa (saat tiba waktunya) dengan jenis makanan apapun meski hanya dengan seteguk air minum. Sedangkan Ifthar berarti memberi makanan sebagai buka puasa.
Kalau kita telusuri dalam fakta sejarah, penggunaan kata ta’jil berbuka dalam tradisi Indonesia memang sudah sejak lama. Tercatat di De Atjehers, laporan tertulis Snouck Hurgronje saat mengunjungi Aceh tahun 1891 – 1892, bahwa masyarakat local melakukan buka puasa bersama di masjid dengan menu bubur pedas, dan budaya ini di sebut dengan takjil. Bahkan ada yang bilang tradisi Ta’jil itu ada sejak zaman wali songo (Wallahu A’lam).
Sehingga dapat di simpulkan bahwa secara prinsip tidak ada perbedaan antara keduanya (ta’jil dan ifthar).