Banom, PMII  

Walikota Mojokerto Mengajak PMII Mengawal Pembangunan

Mojokerto – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto melakukan aundesi dengan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Rumah Dinasnya, Kamis (05/04).

Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan, Amin Wahid, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebuayaan dan Pariwisata, Novi Rahardjo, dan Kepala Dinas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Anang Fahruroji.

Ketua PMII Mojokerto, Ikhwanul Qirom menuturkan, selain silahturahmi, PMII Mojokerto akan memberikan kontribusi dan membantu dalam program-progam Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

“Audensi itu untuk menjaga silahturahmi dan sebagai langkah awal membangun sinergitas kedepannya” tutur Iqhwanul Qirom.

Walikota yang kerap dipanggil Ning Ita itu, menyampaikan terimakasih karena PMII berkenan bersilahturahmi di rumah rakyat. Dalam kesempatan ini, Ning Ita memaparkan rencana progam-program Pemkot, terutama dalam Program Pembangunan dan Pariwisata. Pada era kepemimpinannya bakal membawa branding baru. Pemkot akan melekatkan diri sebagai city branding Spirit of Majapahit. Dengan branding itu, ia akan menyulap perwajahan Kota Mojokerto dengan mengangkat konsep Majapahitan.

“Kami akan melakukan pembangunan sejumlah destinasi wisata dengan warna kerajaan yang berdidiri di abad ke 13, kini sudah mulai ditata. Contohnya, pembangunan jalur air yang ada pada masa kerajaan majapahit di Sungai Brantas dan Klotok, pembangunan monumen Amukti Palapa yang mengambil tokoh Gajah Mada, taman bahari Majapahit, Galeri Soekarno, revitalisasi alun-alun, dan lain sebaginya”. Papar Ning Ita.

Ning Ita juga menampilkan video melalui proyektor tentang perencanaan tata kota yang akan dibangun.

“Dari pembangunan yang sudah kami rencanakan, kami mengajak PMII untuk membantu dan mengawal program tersebut, tentunya dengan kemampuan yang kalian miliki,” katanya.

Ia juga berpesan, Pendidikan di bangku kuliah itu belumlah cukup, maka bagaimana cara agar berorganisasi bisa di manfaatkan dengan benar, untuk menampah keilmuan dan pengalaman.

“Kalau tidak organisasi itu gak keren,” pesannya. (Lutvi)