Warta  

Tatik Suryaningsih, Kader Fatayat, Yang Sukses Pertahankan Ujian Tesis

Prestasi membanggakan diraih oleh Tatik Suryaningsih setelah berhasil mempertahankan Tesis yang ditulisnya dihadapan para penguji yakni Dr. Zakariyah, M.Pd.I., Dr. Rahmat, M.Pd.I, dan Dr. Eng. Fadly Usman, S.T, MT di Pascasarjana Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.

Ujian program S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam dengan Tesis berjudul Manajemen Pesantren Dalam Meningkatkan Wibawa Guru Di PP. An Nahdliyyah Mengelo Sooko Mojokerto, pada Sabtu (20/08/2022). Tesis ini menjelaskan bahwa Pondok Pesantren harus memiliki manajemen yang mapan sehingga mampu menjaga bahkan meningkatkan wibawa guru.

Wibawa guru yang selama ini dianggap sebagai hal yang abstrak dan hanya bersifat pemberian dari Tuhan, berhasil dikonkretkan. Wibawa bisa diciptakan dengan usaha dari dalam diri seorang guru dan dukungan dari manajemen lembaga pendidikan.

Penelitian tersebut berdasarkan teori dari Max Weber yang membagi wibawa/authority menjadi 3 yakni rational legal authority (wibawa yang dipaksakan), tradisional authority (wibawa yang diwariskan), charismatic authority (wibawa yang diciptakan).

Baca Juga:  Pelantikan Pengurus MWC NU Dawarblandong Masa Khidmat 2021-2026

Tatik Suryaningsih peraih beasiswa PERGUNU sejak tahun 2020 ini, selesai tepat 2 tahun.

Untuk menyelesaikan kuliahnya ini, ia harus berjibaku. Selain harus konsentrasi menyelesaikan kuliahnya, ia harus tetap Istiqomah mengajar di MI Miftahus Sholah Balongmojo dan Mudhiroh TPQ. Darun Najah 3 Dusun Delik Desa Balongmojo.

“Sebelumnya saya tidak pernah terbersit dalam hatinya untuk melanjutkan pendidikan tinggi sampai S2, mengingat kesibukan saya mengajar di sekolah, juga harus mengajar ngaji. Namun takdir mentakdirkan saya bisa kuliah hingga S2” terangnya.

Alumnus Universitas Islam Majapahit ini menerangkan bahwa awalnya ia hanya mengantar teman yang mendaftar beasiswa Pergunu. Dan ternyata ia ikut temannya untuk mendaftar sekalian. Berawal dari coba-coba ini, ternyata seleksi demi seleksi terlampaui, dan akhirnya keduanya ditetapkan sebagai penerima beasiswa PP. PERGUNU disamping beberapa pendaftar lain se-Indonesia.

Sosok yang dikenal murah senyum ini sedang merintis Yayasan pendidikan Islam dan sosial yang bernama Al-Khasaniyah, dan menjadi Ketua Fatayat NU Dusun Delik, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga:  Jaga Roda Organisasi, Ranting NU Gedeg Laksanakan Musyawarah Ranting

“Semoga setelah ini akan banyak kader-kader muda NU yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Jangan sampai ada kader NU yang tidak bisa kuliah hanya karena faktor ekonomi. Banyak sekali program beasiswa yang disediakan pemerintah maupun swasta seperti yang digagas oleh Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim selaku Ketua Umum PP. PERGUNU sekaligus Pengasuh PP. Amanatul Ummah”. Pungkasnya.