Assalamualaikum Wr. Wb.
Tanya Gus …Saya seorang ibu muda, anak pertama saya baru berumur 3 tahun. Saya berusaha agar selalu ikut jamaah tarawih tetapi ya itu gus, kadang saat anak lagi agak rewel jadinya shalat tarawih saya terputus-putus. Kadang saya tidak ikut jamaah tarawih 2 rakaat atau bahkan pernah tidak ikut 6 rakaat. Ngoten niku pripun gus ? {Jannah, Kemlagi}
Jawab :
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Mbak Jannah, Macam dan model Shalat Sunnah itu banyak. Beberapa ada yang bilangannya itu minimal dan maksimal, seperti shalat Sunnah witir, minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat. Semisal seseorang ingin shalat witir sebelas rakaat, tapi saat dia sudah melakukan 7 rakaat dia tidak meneruskannya maka hokum shalat nya tersebut sah sebagai shalat witir. Contoh lain shalat dluha atau shalat hajat.
Ada yang modelnya ditentukan, misal seperti shalat tasbih. Di sini ditentukan bacaan tasbih yang harus di baca dan jumlah rakaat nya. Sehingga jika seseorang tidak melakukan sesuai ketentuannya maka shalat tersebut tidak sah sebagai shalat Sunnah tasbih. Contoh lain seperti shalat kusyuf dan khusuf dengan 2 kali ruku’ nya di setiap rakaat.
Ketentuan yang paling menonjol dalam shalat tarawih adalah bilangan rakaatnya. Ulama Madinah berpendapat 36 rakaat, ulama Makkah berpendapat 20 rakaat dan pendapat ketiga 8 rakaat. Pendapat yang paling kuat menyatakan jumlah raka’at shalat tarawih adalah 20 raka’at + raka’at witir jumlahnya 23 raka’at. Masing-masing mempunyai dalil dan telah melalui perdebatan yang panjang dari masa ke masa. Perbedaan tersebut tergolong masalah furu’iyyah yang tidak seharusnya di pertentangkan dan diperuncingkan. Tapi yang harus saya tekankan bagi muqtadi (pengikut madzhab) seperti kita adalah komitmen dan konsisten.
Oleh karena itu Jika shalat anda saat jamaah tarawih masih kurang, di sampurnakan saja biar jumlah rakaatnya sesuai dengan ketentuan. Bisa saat jamaah sedang wiridan, anda menambahkan kekurangan rakaat tersebut. Atau sesaat sebelum sahur ini dilakukan. Semoga anda senantiasa di berikan limpahan keberkahan, Amin.
