NU Online Mojokerto –
Assalamu’alaikum Gus …
Sehari-hari saya jualan pentol di sekolah saat pagi hari. Saat bulan puasa, biasanya saya tetap jualan tapi hanya di sekolah Play Grup, TK dan SD/MI saja. Karena menurut saya mereka belum berkewajiban untuk melakukan puasa. Hal ini saya lakukan, karena menurut saya eman, toh saya hanya menjual pada anak, bukan pada orang yang berkewajiban puasa. Bagaimana ini Gus? {Pak To, Gedeg}
Jawab :
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Pak To, yang saya hormati. Mencari nafkah mempunyai derajat yang sangat tinggi, Rasul pernah menyampaikan tidak ada yang lebih utama dari pada bekerja untuk mendapatkan rizki bagi keluarga . Semoga bapak diberikan kekuatan, kesabaran dan keberkahan, serta senantiasa di limpahi hidayah dari Allah Subhanahu wa ta’ala, Amin.
Kewajiban berpuasa memang diperuntukkan bagi orang islam yang aqil dan baligh, yakni yang sudah keluar mani/darah haidl atau sudah sempurna umur 15 tahun. Anak kecil (belum baligh) tidak diwajibkan untuk berpuasa. Tetapi islam menuntut agar anak-anak tersebut dididik tentang puasa. Sangat penting ditanamkan pada mereka tentang “etika menghormati bulan puasa”, di didik untuk melaksanakan puasa sesuai dengan kemampuan mereka. Di kalangan anak, sangat umum melakukan puasa beduk (adzan dzuhur berbuka) kemudian di lanjutkan sampai dengan datangnya adzan maghrib.
Perlu diketahui, kewajiban imsak (menahan diri untuk tidak mengkonsumsi makanan) saat Ramadan itu juga berlaku bagi orang yang tidak berpuasa, seperti seorang perempuan yang haidl; dia tidak boleh seenaknya makan di tempat umum. Hal ini tergolong perbuatan yang dilarang. Begitu juga anak-anak, hendaknya di didik agar mereka menghormati orang yang sedang berpuasa. Orang tua hendaknya mengingatkan anaknya saat siang hari agar benar-benar menghormati orang yang berpuasa.
Apa yang njenengan lakukan (jualan pentol pagi hari) punya potensi besar berakibat terjadinya perbuatan kemaksiatan, sedangkan membantu terjadinya kemaksiatan (I’anah ‘ala al-ma’shiyat) tergolong perbuatan yang haram dilakukan. Oleh karena itu, waktunya saja yang diubah, njenengan jangan jualan pentol di pagi hari tapi jualan sore hari mendekati waktu berbuka puasa. Karena dengan demikian, bisa diyakini bahwa orang yang beli pentol akan mengkonsumsinya sebagai menu berbuka puasa. Njenengan yakinkan hati bahwa rizki terbaik adalah rizki yang barokah yang di dapatkan dari proses yang baik.
*Gus Zamroni Umar, Anggota Dewan Perumus LBM NU Kabupaten Mojokerto.