NU Online Mojosari – Bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, selasa 1 Juni 2021, tepatnya di masjid An-Nur dusun Meduran Desa Awang-awang, kader NU Mojosari menggelar ngaji rutinan kitab Nasoibul ibad atau yang biasa disebut dengan ” Ngaji kader NU”.
Perlu diketahui, ngaji kader NU ini, pertama kali diprakarsai sebagai media untuk mempererat tali silaturahmi para kader-kader Nahdlatul ulama Mojosari yang saat ini telah rampung mengikuti PKPNU. Kemudian berkembang pesat, tidak hanya sekadar alumni PKPNU saja yang turut mengaji, tetapi juga melibatkan masyarakat luas di Mojosari.
Ngajinya pun dilaksanakan secara berpindah-pindah tempat dari ranting satu ke ranting lainnya se-Kecamatan Mojosari secara bergantian.
Adapun rangkaian kegiatannya, diawali dengan khotmil Quran oleh JQHNU Mojosari pada pagi harinya. Kemudian dilanjutkan dengan pengobatan alternatif oleh Basada. Dan puncaknya, ngaji bareng.
Ngaji bareng pada Selasa malam (1/05/21) ini pembacanya adalah orang nomor 2 di Kabupaten Mojokerto yang akrab disapa Gus Barra.
Dalam kesempatan kali ini, Gus Bara, menyampaikan ucapan dari sayyidina Ali yang dinukil dari kitab nashoihul Ibad halaman 173. Yakni ada empat perkara kecil yang bisa menjadi besar diantaranya yakni : rasa sakit, Fakir, api dan permusuhan.
Gus Bara berpesan bahwa warga Nahdlatul ulama ini harus selalu kompak. karena untuk mencapai suatu cita-cita atau tujuan diperlukan niat yang sungguh-sungguh dan kekompakan diantara para anggotanya. Mengingat saat ini banyak sekali aliran-aliran baru bermunculan. Tak sedikit dari mereka berusaha menggulingkan Nahdlatul ulama. warga Nahdlatul ulama harus mempunyai pendirian yang kuat sehingga tidak akan terombang-ambing dengan banyaknya hal baru yang datang.
Kontributor LTN Mojosari: Ninik