Alhamdulillah ala Kulli haal, kepemimpinan PCNU masa khidmat 2018 – 2023 telah resmi berakhir. Pencapaian dari perjalanan lima tahun akan di tuangkan dalam sebuah Laporan pertanggungjawaban yang akan disampaikan dalam Konferensi yang waktunya sedang menunggu keputusan dari PBNU.
Banyak sekali program-program hasil keputusan Konferensi tahun 2018 yang sudah dilakukan, sama banyaknya dengan program-program yang belum terealisir sama sekali atau belum tercapai tujuan utamanya. Penulis tidak akan membahas tentang itu secara detil dalam tulisan kami ini karena ini menjadi domain konferensi mendatang.
Penulis hanya ingin menyampaikan impian pribadi, -seraya berharap- impian ini akan menjadi pemantik bagi diskusi Nahdliyin tentang impian-impian masa depan NU di Kabupaten Mojokerto.
Diskusi diruang public warga NU (Nahdliyin) tentang apa yang hendaknya dilakukan tentu akan menyebabkan mereka terbelah menjadi 3 kelompok ; mendukung satu gagasan, kontra gagasan dan kelompok ketiga belum mempunyai gagasan, masih berpikir tentang gagasan tersebut atau justru diam terhadap gagasan.
Bagi penulis, ini lebih penting karena dengan demikian, ide-ide Nahdliyin ini akan menjadi serpihan impian yang bisa di kristalisasikan dan diformalkan dalam bentuk keputusan konferensi yang harus dilakukan oleh “Orang Terpilih” sebagai pemimpin formal warga NU.
Pada dasarnya, program-program PCNU hendaknya mendasarkan pada tiga kaedah utama ; Pertama, kaedah tasharuful imam ‘ala al-raiyah manuthun bil mashlahah yakni kebijakan pemimpin (perkumpulan) bagi rakyat (Nahdliyin) harus berdasar pada maslahah; kedua, kaedah dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih yakni mencegah kerusakan lebih dikedepankan dari menarik kebaikan; dan yang ketiga, kaedah al-muhaafadzatu ‘ala qadim al-shalih wal akhdzu bil-jadid al-ashlah yakni merawat tradisi lawas yang baik dan membuat tradisi baru yang lebih baik.
Termasuk juga hasil Muktamar ke 34 NU yang memutuskan empat program prioritas PBNU masa khidmat 2021 – 2027, yakni : pertama, memperkokoh transformasi pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah; kedua, Pengembangan kualitas SDM NU diberbagai sector-sektor strategis misalnya bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan kaderisasi; ketiga, Kemandirian ekonomi untuk kesejahteraan dengan membentuk Badan Usaha Milik NU (BUMNU; ke empat, penguatan organisasi kelembagaan dan jaringan. Ini ditambah dengan tema utama Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun 2023, yakni Mendampingi umat, Memenangi Masa Depan.
Secara ringkas, Program utama PCNU kedepan harus menyentuh berbagai bidang kehidupan warga NU : Penguatan Organisasi, Transformasi Akidah Ahlussunah wal Jamaah, Pendidikan, Perekonomian, Kesehatan, Kesejahteraan dan Kemakmuran.
Penulis : Gus Zamroni