Aswaja  

Hadiri Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kemlagi, Gus Barok Ajak Perkuat Aswaja

Mojokerto, NU Online Mojokerto – Salah satu Pengurus Wilayah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Jawa Timur Gus M. Ainul Mubarok, M.Pd hadir memberikan sambutan dalam acara kegiatan rutin Pimpinan Anak Cabang (PAC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kecamatan Kemlagi, di Masjid Miftahul Jannah Desa Mojorejo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto, Ahad (9/1/2022).

Dalam sambutannya Gus Barok berharap agar Rijalul Ansor mengawal dan istiqomah menghidupkan amaliyah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) tanpa meninggalkan bendera Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyyah, yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Dengan bendera NU maka amaliyah yang dilakukan adalah pasti Aswaja Annahdliyyah, dan tetap berkomitmen menyambungkan sanad dengan Muassis NU, Masyayikh NU, Aulia, dan ahli Thariqah Ahlussunah wal Jamaah.

Baca Juga:  Halal Bihalal PAC GP. Ansor Pacet Hadirkan KH. Abd. Adzim Alwi

“Kepada Gus Ibrahim, Gus Mu’amar dan yang lain-lain selamat berjuang, mengawal amaliyah Ahlussunah wal Jamaah, masyarakatkan amaliyah Ahlussunah wal Jamaah. Upayakan sampai ranting istighotsahan, ratiban, tahlilan, shalawatan semua, tapi tetap NKRI harga mati, Istiqomah Nderek Kiai” kata Gus Barok.”

Pria yang juga aktif sebagai wakil sekretaris 1 Asosiasi Pesantren Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU Jawa Timur)) ini juga merespon maraknya majelis- majelis ta’lim yang bermunculan di tengah masyatakat.

” Saat ini banyak sekali bermunculan majelis-majelis dzikir dan sholawat ditengah masyarakat, maka kita semua harus bisa memilih mana yang benar- benar aswaja an nahdliyyah dan mana yang bukan, karena biasanya hampir semua mengaku aswaja, tapi nyatanya bukan aswaja annahdliyyah yang tegas bersemboyan NKRI Harga Mati, Nderek Kiai Sampe Mati “, jelasnya.

Baca Juga:  Falakiyah NU Kabupaten Mojokerto, Jadi Lembaga Terbaik di Jawa Timur

Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar Rijalul Ansor istiqomah mengawal ajaran ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah dengan memperbanyak kegiatan rutinan.

“Jadi kita sabagai santri, pemuda NU, wajib ikut para ulama, masyayikh NU, untuk istiqomah membumikan, mengamalkan dan mengawal ajaran aswaja ini dengan lebih memperbanyak kegiatan kegiatan rutin di ranting-ranting”, pungkasnya