NU Online Mojokerto – Menjelang Ramadan, perangkat Desa Sambiroto menggelar ruwah desa dengan menghadirkan KH. Khusein Ilyas sebagai mauidloh hasanah pada Jumat (09/04/21).
Acara ruwah desa dirangkai dengan beberapa kegiatan. Dimulai dengan pembacaan Khotmil Qur’an oleh para hafidz Al Quran. Dan menjelang sore, diadakan ziarah kubur ke makam pembabah desa Sambiroto, Mbah Singo Yudho.
Bada Isya, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan istighosah serta pembagian santunan kepada anak Yatim.
Kepala Desa, M Farid, menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat yang tidak diperbolehkan datang ke balai desa. Hal ini disebabkan karena pembatasan dan harus mengikuti protokol kesehatan. Tetapi Kepala Desa Sambiroto itu bersyukur ruwah desa tetap bisa dilaksanakan, dengan berbagai doa, yang ditujukan untuk keselamatan seluruh warga.
M. Sholeh, selaku tokoh masyarakat, dalam sambutannya, menyatakan sangat mengapresiasi kepada kepala desa mewujudkan acara ruwah desa walaupun dalam kondisi pandemi yang menuntut untuk mematuhi protokol kesehatan. Terlebih dengan adanya santunan anak yatim, menunjukkan kemajuan atas kepedulian kepada anak anak warga desa.
Kepala Desa juga sangat peduli atas persoalan NU. Dari permasalahan Kartanu sampai persoalan demplot pertanian. Kartanu di Desa Sambiroto disupport penuh sehingga dapat terselesaikan. Begitupun dengan permintaan demplot pertanian, NU di Desa Sambiroto, berhasil memiliki demplot sebagai percontohan pertanian organik.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan sholawat. Dan kemudian mauidloh Hasanah oleh KH. Khusein Ilyas. Dalam ceramahnya KH. Khusein Ilyas menerangkan tentang keistimewaan bulan ramadan yang penuh dengan hikmah rahasia.
