Rekam Jejak H. Pungkasiadi dari Pengurus NU hingga Orang Nomor Satu di Kab. Mojokerto

Siapa mengira bila pengurus MWC NU Jetis ini bisa menjadi orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto? Dialah H. Pungkasiadi, Bupati Mojokerto yang memiliki latarbelakang panjang dalam perjalanannya meniti karir hidupnya.

H. Pungkasiadi, atau yang akrab dipanggil Abah Pung, lahir pada tanggal 1 Juni 1969 di Desa Canggu Kecamatan Jetis Kab. Mojokerto. Ayahnya bernama Karmodiarjo, seorang petani dan juga seorang pedagang kecil kecilan di pasar Canggu.

Karmodiarjo adalah orang yang memiliki jiwa ulet dan berprinsip yang kuat. Khususnya dalam memberikan pendidikan kepada anak anaknya. Ia ingin anak anaknya menjadi orang yang berpendidikan tinggi dan memperoleh derajat tinggi di mata Allah dan juga manusia. Karenanya, ia bekerja siang dan malam agar anak anaknya tetap melanjutkan pendidikannya hingga memcapai cita citanya.

Abah Pung, Sekolah pertamanya di SD Negeri Canggu I. Setelah itu melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yakni di SMP 2 Jetis. Kemudian ke SMAN 2 Kota Mojokerto.

Waktu di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto ini, kemampuan leadershipnya sudah terasah saat ia menjadi pengurus OSIS. Pun saat ia melanjutkan kuliah sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang, Abah Pung, turut serta bergabung menjadi SEMA (Senat Mahasiswa).

Usai kuliah, Abah Pung, merantau ke Kota Kembang, Bandung. Disana ia turut bekerja pada perusahaan kontraktor atau jasa borong bangunan. Disana selain bekerja, ia belajar membangun bisnis suatu perusahaan.

Setelah empat tahun merantau, Abah Pung kemudian pulang kampung. Di kampung halamannya, ia mulai merintis usaha kecil kecilan. Mulai dari bengkel, toko, berdagang, hingga pertanian. Semua dilakoni dengan sabar dan tekun. Hingga kemudian berbuah, menghantarkannya sukses memperoleh rizki yang berlimpah dari usaha usaha yang dijalankaninya.

Kesuksesan Abah Pung dalam bidang ekonomi, menghantarkannya dipercaya berbagai instansi. Termasuk Koperasi Tebu Jetis. Di Koperasi Tebu ini, Abah Pung, menjadi Ketuanya. Ia yang mengatur pola pendanaan terkait permodalan kepada para petani tebu. Selain di koperasi, Abah Pung, turut pula menjadi pengurus di Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang fokus mengawal kebijakan – kebijakan pemerintah terkait tebu dan nasib petani tebu.

Abah Pung, juga dipercaya oleh MWC NU Kecamatan Jetis sebagai Ketua Lembaga Perekonomian NU selama dua periode terhitung sejak tahun 2004 hingga 2014. Pada tahun 2014, Abah Pung, tercatat sebagai wakil bendahara pada masa Drs. KH. Syihabul Irfan Arief M.Pd sebagai Ketua PCNU Kab. Mojokerto periode 2014/2019. Dan pada kepengurusan PCNU Kab. Mojokerto dibawah Kepemimpinan KH. Abd. Adzim Alwi periode 2019-2024, Abah Pung, menjadi koordinator A’wan yang bertugas membantu kinerja Syuriah.

Selain di NU, Abah Pung, menurut Ustad Aliman, juga menjadi Takmir Masjid Al Mustofa Canggu bidang Pembangunan. Pada saat menjadi takmir di Masjid ini, Abah Pung banyak melakukan perubahan terutama renovasi pembangunan Masjid Al Mustofa.

Abah Pung, juga orang yang berjasa terhadap kokohnya Jamiihatul Hamalatil Quran (JHQ) Kab. Mojokerto. Abah Pung, kata Ustad Aliman, selalu membantu merampungkan urusan administrasi yang Ustad Aliman tak mampu melakukan karena keterbatasan kemampuan dalam bidang komputer. Dibawah Sekertaris Umum era Ustad Aliman, Abah Pung, membantu pendataan anggota hingga semua Hafidz dan Hafidzah di Kabupaten Mojokerto terdeteksi melalui kartu tanda pengenal.

Selain membantu dalam urusan administrasi, Abah Pung, juga membantu dalam urusan pendanaan,

“Cak Pung itu orang yang dermawan. Semua hal terkait dengan pondok saya, banyak yang dibantu oleh Cak Pung” kenang Ustad Aliman saat kami mewancarainya.

Dalam bidang organisasi Politik, Abah Pung, tercatat sebagai Ketua PAC PKB Jetis dan pada tahun 2013-2014, Abah Pung juga menjadi Pengurus PKB Kab. Mojokerto. Tahun 2014, ia bergabung dengan PDIP, dan pada tahun 2019 ia terpilih menjadi ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto masa jabatan 2019-2024.

Tahun 2015, namanya terpilih menjadi calon wakil Bupati Mojokerto mendamping Mustafa Kamal Pasha. Dan pemilihan yang berlangsung sengit, Mustofa Kamal Pasha dan Pungkasiadi resmi terpilih memimpin Mojokerto masa jabatan 2016-2021.

Pada tahun 2018, Bupati Mojokerto berhalangan, maka pada tanggal 2 Mei 2018, Abah Pung, diangkat menjadi Plt. Bupati Mojokerto. Dan pada tanggal 14 Januari 2020, Abah Pung, secara resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Timur menjadi Bupati Mojokerto hingga 2021.

Pada pilkada bulan desember tahun 2020 yang akan datang ini, namanya disebut sebut sebagai bakal Calon Bupati yang kuat, selain incumbent, ia juga orang yang lebih dikenal secara luas oleh masyarakat Mojokerto dengan track record-nya yang panjang. Ia ingin melanjutkan program program untuk kesejahteraan masyarakat Mojokerto bisa terus berkelanjutan.