Pesan Tegas Kiai Adzim di Pra Konfercab Muslimat NU Kabupaten Mojokerto 

Puri, NU Online Mojokerto –

Pengurus Pimpinan Cabang Muslimat NU gelar acara Pra Konfercab Muslimat NU Kabupaten Mojokerto. Acara ini sekaligus dibarengkan dengan Halal Bihalal serta Tasyakuran Gedung Baru yang beralamatkan di Jalan Raya Kintelan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto dan menjadi tempat Pra Konfercab kali ini, Senin (20/06/2022).

Sejumlah tokoh hadir pada gelaran acara ini di antaranya; Wakil Bupati Kabupaten Mojokerto H. Muhammad Al-Barra, Ketua PCNU Kab. Mojokerto KH. Abdul Adzim Alwy, Camat Puri Nalurita Priwiandini, Ketua MWCNU Puri beserta sekretaris H. Syaifuddin Ar dan Agus Akhmad Bukhori serta perangkat Desa dan tokoh NU setempat.

Pesan tegas disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, KH. Abdul Adzim Alwy dalam kesempatan sambutan kepada pengurus PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto.

“Saya mohon siapa saja calonnya maka jadilah kader Muslimat yang cerdas. Pilihlah pimpinan yang kebaikannya terlihat, jangan yang kelihatannya baik. Jangan seperti banom-banom yang lain. Kalau bisa aklamasi lebih baik. Kalau tidak bisa aklamasi maka harapan saya nanti siapa saja yang terpilih maka yang lain harus bergabung.” Tegas Kiai Adzim.

“Ketika sudah terpilih satu calon tiba-tiba ada salah satu PAC yang keluar atau tidak mendukung maka alamat tidak diakui sebagai santri Mbah Hasyim Asy’ari.” Lanjut Kiai Adzim.

“Pada Konfercab Muslimat NU di tanggal 25 nanti (25 Juni 2022), semua PAC harus mendukung atas pemenang dalam konferensi tersebut.” Lanjut Kiai Adzim.

Kiai Adzim juga memberikan pesan agar jangan sampai ada penyalahgunakan uang dalam konferensi nanti.

“Berikutnya kami memberikan pesan bahwa jangan ada yang namanya money-money (penyalahgunaan kekuatan uang). NU ini adalah organisasi yang suci maka jangan kotori dengan uang-uang tersebut. Dalam konferensi jangan mencari menang dan banyak. Jika ada yang menang namun menggunakan money (uang) maka sama halnya itu kekalahan di hadapan Mbah hasyim Asy’ari.” Tegas Kiai Adzim.

“Ketika anda menerima uang dari diantara calon maka dengan tegas saya menyampaikan haram hukumnya. Karena ketika uang ini anda terima, maka sama halnya anda membakar keluarga anda sendiri, itu akan menjadi percikan api neraka.” lanjut Kiai Adzim.

“Mohon maaf kali ini saya harus tegas atau keras menyampaikan. Sebab ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab saya. Tidak apa-apa setelah ini saya tidak disapa anda asalkan saya disapa Mbah Hasyim Asy’ari.” tegas kiai asal Puri ini.

“Percayalah meski pun kali ini saya keras tapi kerasnya itu layaknya berengos (kumis) yang meski keras tapi bermanfaat.” Tutup Kiai Adzim.

Kontributor: Fahrul – Puri