Peringati Maulud Nabi, PC. Fatayat Undang Seluruh PAC dan Ranting se-Kab. Mojokerto

Wisma NU – Pada Jumat (06/11/20), PC. Fatayat NU Kab. Mojokerto selenggarakan peringatan Maulud Nabi Muhammad. Bertempat di Wisma PCNU Kab. Mojokerto, undangan yang terdiri  dari PAC dan Ranting se-Kabupaten Mojokerto memadati Lantai II PCNU Kab. Mojokerto tersebut.

Itha Syamsiah, Ketua PC. Fatayat NU Kab. Mojokerto dalam sambutannya menyatakan, bahwa diselenggarakannya peringatan Maulud Nabi Muhammad, selain memperingati kelahiran Nabi Muhammad, juga sebagai ajang melecut diri untuk terus berjuang meraih ridha Allah.

“Alhamdulillah peringatan Maulud Nabi ini, selain dihadiri oleh pengurus Fatayat dari tingkat PAC dan Ranting se-Kabupaten Mojokerto. Juga dihadiri oleh PC. Muslimat. Semoga dengan peringatan Maulud Nabi Muhammad ini, PC. Fatayat dan PC. Muslimat bersama sama semangat untuk tetap terus berjuang meraih ridha Allah” pungkas Itha Syamsiah.

Ketua PC. Fatayat Kab. Mojokerto itu juga menyampaikan bahwa acara Maulud Nabi Muhammad itu diisi dengan pembacaan shalawat yang diijazahkan oleh KH. Mansyur dan Mauidloh Hasanah oleh KH. Abd. Adzim Alwi. Selain itu juga menjadi forum untuk konsolidasi dan koordinasi antar pengurus dari tingkat cabang hingga ranting.

Sementara itu, dalam Mauidloh hasanahnya, KH. Abd Adzim Alwi mengutarakan bahwa makna terpenting dari peringatan Maulud Nabi Muhammad itu adalah meneladani perilaku Nabi Muhammad. Nabi Muhammad itu menyebarkan Islam hanya dalam jangka waktu 22 tahun. Tetapi Nabi Muhammad berhasil dengan sangat gemilang menyebarkan Islam hingga seluruh penjuru dunia.

“Kira kira apa dibalik rahasia Nabi Muhammad bisa berhasil menyebarkan Islam hingga sampai seluruh pelosok dunia, hanya dalam waktu 22 tahun? Kira kira apa bu” tanya KH. Abd Adzim ke hadirin yang hadir memadati Wisma NU itu.

“Rahasianya adalah Nabi Muhammad beserta para sahabat menjaga kekompakan, kebersamaan dan kerukunan” jawab KH. Abd Adzim Alwi.

“Karena itu saya berharap, apabila PC. Fatayat dan PC. Muslimat ingin berhasil berorganisasi, maka tidak bisa tidak harus menjaga kekompakan, kebersamaan dan kerukunan, sebagaimana telah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad” imbuhnya.

“Umat Islam zaman Nabi Muhammad dulu itu hanya satu kali kalah. Itu dikarenakan para sahabat melupakan strategi Nabi Muhammad yang diamanatkan kepada mereka. Kenapa para sahabat Nabi Muhammad itu melupakan amanat strategi Nabi Muhammad? Karena mereka berebut harta. Kenapa ibu ibu?”

“Berebut harta” jawab Ibu ibu kompak.

Peringatan Maulud Nabi Muhammad PC. Fatayat itu ditutup dengan doa oleh KH. Jamzuri Syarif, Rais PCNU Kab. Mojokerto. Sebelum berdoa, KH. Jamzuri Syarif berpesan kepada PC. Fatayat dan PC. Muslimat agar saling mendukung dan menguatkan keluarga besarnya. Jangan sampai satu keluarga dibiarkan berjuang sendiri. (is)