Gus Zamroni Umar (Anggota Perumus LBM NU Kab. Mojokerto)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Tanya Gus … Dalam sebuah video, seorang ustadz terkenal menerangkan niat shalat genap pada shalat witir. Yang benar menurut keterangan ustadz itu : Ushalli Sholatus Syaf’i minal Witri …. Dst. Dengan bekal itu, teman saya menyalahkan niat shalat witir yang sudah terlaku di masyarakat. Niat Shalat Witir yang benar itu bagaimana ? {Pak Irham, Kemlagi}
Jawab :
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Pak Irham yang saya hormati, Menarik membaca pertanyaan panjenengan ini, untuk menjawab ini saya akan mengutip keterangan Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayat al-Zain hal 100, yang artinnya : “Orang yang shalat witir (selain pada satu rakaat terahir) boleh memilih niat, antara lain ; Saya niat shalatallail / Muqaadimatal Witri / Sunnatal Witri / Rak’ataini minal witri, karena dua rakaat tersebut adalah bagian dari shalat witir.
Lafadz niat shalat witir yang sudah terlaku masyhur di masyarakat kita, yakni :
أصلى سنة الوتر ركعتين مستقبل القبلةأداء اماما \ مأموما لله تعالى
Secara bebas, ini diartikan :” Saya niat shalat witir 2 rakaat dengan menghadap qiblat, secara ada’, menjadi Imam/Mamum karena Allah Yang Maha Luhur.
Saya menduga ustadz di video tersebut -dan diikuti teman anda-, terpancang pada arti bebas niat, yakni shalat sunnat witir dua rakaat. Kok bisa, wong shalat witir kok 2 rakaat, padahal itu kan genap ?
Perlu diketahui lafadz niat yang berbunyi سنة الوتر , dalam ilmu nahwu itu termasuk dalam bab mudhaf. Dalam alfiyah disebutkan :
والثاني اجرر وانو من او فى اذا # لم يصلح الا ذاك واللام خذا
… dan kira-kirakanlah من dan فى, jika tidak bisa maka gunakan اللام
Dengan berdasar ilmu nahwu ini maka arti lafadz niat akan menjadi : Saya niat shalat (bagian dari) witir, 2 rakaat …. dst.
Sehingga kesimpulannya adalah : Niat yang sudah berlaku di masyarakat itu sudah benar, tidak ada yang salah dengan niat tersebut. Demikian pak Irham, semoga jawaban ini bisa menghilangkan keresahan masyarakat di daerah panjenengan.