Warta  

Gus Aunulloh Habib, “Ketua Ansor Harus Faham Ansor dari A sampai Z”

NU Online Mojokerto – Konferensi Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mojokerto digelar pada hari Ahad (12/12) di Aula Wisma PCNU Kab. Mojokerto.

 

Acara dihadiri oleh dr. Ikfina Fahmawati (Bupati Mojokerto), Gus Bara (Wakil Bupati Mojokerto) KH. Jamzuri Syarif (Rais PCNU Kab. Mojokerto, KH. Abd. Adzim Alwi (Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto), Kapolres Kab. Mojokerto, Kapolres Kota Mojokerto dan Dandim 0815/Mojokerto, Gus Masduki (DPR Jawa Timur), GP. Ansor pusat dan GP Ansor Jawa Timur serta tamu undangan dan peserta konferensi dari unsur Ketua Ranting dan PAC GP. Ansor.

 

Gus Aunulloh Habib, yang mewakili Gus Yaqut, Ketua GP. Ansor, membetulkan ungkapan Bupati Mojokerto bahwa energi GP. Ansor itu sangat besar sekali. Ia teringat saat pelatihan di pare pare, ada seorang Banser yang terlambat datang di sebuah pelatihan. Ia beralasan sepeda motornya mogok ditengah hutan. Dan ia akhirnya bisa sampai ke pelatihan dikarenakan ditolong oleh seseorang.

Baca Juga:  Gus Bara Terima Kunjungan PC. GP Ansor NU Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

 

Sang Banser kemudian mengikuti pelatihan. Selama pelatihan ia dikenalkan dengan sosok Muasis Nahdlatul Ulama. Namun betapa kagetnya kala ia mendapati sebuah foto yang kemudian dikenalkan sebagai Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. Ia kemudian menangis. Semua sahabatnya bertanya kenapa menangis. Dia mengaku, bahwa yang menolong ia ditengah hutan itu, adalah orang yang ada di dalam foto itu.

 

GP Ansor, kata Gus Aunulloh Habib, memiliki konsistensi untuk menjaga NKRI. Sebab GP. Ansor memiliki kesejarahan panjang dalam pembentukan negara. Pada saat ditunjuknya KH. Achmad Sidiq sebagai Rais Syuriah, tahun 1984, melahirkan pemikiran tiga perdamaian. Yang konsepnya sekarang diterapkan dalam menanggulangi perilaku intoleransi. “Ansor saat ini dinantikan oleh dunia perannya” ucapnya.

Baca Juga:  Saling Sinergi Antar Banom, PR IPNU IPPNU Pungging Resmi Dilantik

 

Karenanya, kata Gus Habib, Ansor harus diurus secara serius. Harus telah melakukan regenerasi. Karenanya Ansor harus dipimpin oleh orang yang faham dari A sampai Z.

” Tapi Ketua Ansor tetap harus satu” tuturnya sambil diikuti gelak tawa seluruh peserta konferensi.

 

“Saya berharap konferensi ini damai. Kalau bisa calonnya ngopi bersama. Ansor tidak boleh membuang kader. Tidak boleh mutungan”