NU Online Mojokerto – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto mengawali ngaji mingguan Kitab Nashoihul Ibad di mushola Al Barokah Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Selasa (07/09/2021) malam.
Ngaji rutin yang disampaikan oleh Gus Mazad Barokatillah Mukaffy ini dilangsungkan secara dikemas dalam acara silaturahim kader dan ngaji rutinan kitab Nashoihul Ibad.
Gus Mazad sapaan akrabnya menyampaikan, dari Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan yang terdapat dalam maqolah Nashoihul Ibad, beliau berkata ada empat perkara yang sangat sulit untuk dilakukan,
“Yang pertama, Memberikan maaf dalam keadaan marah. Kendalikan hati dikala marah, dan maafkanlah agar orang lain merasa senang. Sesulit apapun kita harus berusaha mengontrol hati kita. Orang yang selalu memberikan maaf kepada orang lain tentunya dapat manfaat yang besar dari Allah” terang Gus Mazad.
“Dan yang kedua, Menyerahkan harta benda pada saat dibutuhkan. Jangankan diwaktu membutuhkan, disaat benda itu sudah tak terpakaipun terkadang enggan untuk mensedekahkanya. Hingga tak terasa sampai menumpuk di almari / digudang. Muslim yang dermawan, marilah kita berusaha melakukan amal shodaqoh kepada orang yang membutuhkan. Ringankan tangan kita untuk membantu orang-orang fakir agar hubungan kita sesama muslim tak terputus,” ujarnya.
“Ketiga, Mencegah hal yang haram diwaktu sepi. Dalam suasana yang ramai mungkin seorang manusia mempunyai rasa malu dan takut ketika ia berbuat sesuatu yang berdosa. Sungguh mereka adalah orang yang lupa, karena malu dan takut mereka hanya diarahkan pada manusia” ucapnya.
“Dan yang terakhir, Berkata benar di depan orang yang disegani. Bagi seorang mukmin, sudah sepantasnya untuk kita memiliki sifat jujur. Berkata benar di depan orang yang disegani merupakan hal yang sulit. Tapi bisa kita lakukan jika kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang kita takuti,” pungkasnya.
Ketua PKPNU KH Ahmad Ahdal Shidqullah Amin berharap agar ngaji rutin kader ini bisa peduli dan melayani umat.
“Karena dari peduli kita bisa ‘anfauhum lin naas dan kalau kita benar-benar melayani umat berarti kita seorang abdullah ‘hambanya Allah’, tutur Gus Mad sapaan akrabnya.
Gus Mad juga berpesan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini agar kita bisa menyambung silaturahim, ngalap barokah kepada muassis NU, dan ngalap barokah kepada tokoh-tokoh setempat.
Acara yang diawali dengan pembacaan Istighosah ini kemudian dipungkasi dengan pembacaan doa.
Penulis: Yulia Novita Hanum