Jetis, NU Online Mojokerto – Kegiatan rutin Lailatul Ijtima’ Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Jetis yang digerakkan oleh Lembaga Da’wah Nahdlatul Ulama (LDNU) dilaksanakan di Masjid Al Hikmah Dusun Warugunung Kidul, Desa Kupang, Kecamatan Jetis Mojokerto.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (24/01/2022) ba’da sholat isya’, diisi dengan sholat sholat sunnah, berdzikir, bersholawat, santunan yatim piatu dan dhuafa, mauidhoh hasanah yang di sampaikan oleh Kyai NU.
Kegiatan puncak memang dilaksanakan malam hari, namun pada siang hari tetap di isi khotmil qur’an yang hanya dilaksanakan oleh JQHNU Jetis dan untuk malam hari semua elemen NU hadir, pengurus MWC NU baik syuriah maupun tanfidziyah, pengurus NU ranting dan anak ranting se-Kecamatan Jetis, banom serta lembaga se-MWC NU Jetis serta warga NU sekitar.
Nampak juga hadir perangkat Desa Kupang, muspika Kecamatan Jetis dan semua yang hadir di perkirakan mencapai 2.000 jamaah dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Anggota banser, pencak silat pagar nusa, pencak silat kera sakti, linmas, serta pihak kepolisian juga ikut membantu pengawalan acara.
Kepala Desa Kupang Bapak Andridi juga mewakili takmir masjid dalam sambutannya menyatakan akan selalu mendukung progam progam NU terutama untuk progam dari LAZISNU tentang gerakan sosialnya, LWP NU tentang pengamanan aset dengan pengurusan wakaf masjid dan musholla.
KH. Sholikin selaku Rois Syuriah mengucapkan terima kasih kepada pengurus takmir masjid dan pengurus ranting NU Kupang karena kesediaannya di tempati acara Lailatul ijtima’ tingkat MWC NU serta mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir dan mengajak semua warga NU untuk membantu progam program MWC NU Jetis.
Sebelum acara ditutup dengan doa KH. Mahrus Ali selaku ketua PC LDNU Kabupaten Mojokerto menyampaikan mauidhoh hasanah tentang pentingnya warga NU untuk menghadiri Lailatul Ijtima’ sebagai media munajat komunikasi dan berdo’a.
“Sesuai dengan apa yang di sampaikan KH. Ali Maksum Krapayak Yogyakarta ( Rais am PBNU 1981 – 1984 ) beliau mengutip sebuah hadis riwayat Bukhori Muslim Tirmidzi dan Nasa’i
وَفِي رِوَايَةِ البُخَارِي وَمُسْلِمٍ وَالتُّرْمُذِي وَالنَّسَائِي قال رسول الله صلى الله عليه وسلم اَلدُّعَاءُ مُسْتَجَابٌ عِنْدَ اجْتِمَاءِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَفِيْ رِوَايَةٍ الدُّعَاءُ مُسْتَجَابٌ فِيْ مَجَالِسِ الذِّكْرِ وَعِنْدَ خَتْمِ الْقُرْآنِ.
Dari riwayat Bukhori, Muslim, Turmudzi, dan Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda: Doa mustajab (dikabulkan) itu ketika berkumpulnya kaum Muslimin riwayat lain disebutkan : Doa mustajab itu ada di majelis dzikir dan khataman Al-Qur’an.” penyampaian beliau di hadapan jamaah.
Beliau juga menyampaikan di saat kondisi ekonomi sedang terpuruk karena dampak pandemi yang berujung meningkatnya angka perceraian maka kehadiran kita pada Lailatul Ijtima’ sangatlah penting karena dengan berkumpulnya orang muslim dalam majelis dzikir yang juga di awali dengan khotmil qur’an kita berharap Allah segera menurunkan rahmat dan inayahnya agar segala macam bentuk problematika kehidupan segera diberikan solusi terbaik.
Di akhir mauidzohnya beliau sangat prihatin dengan meningkatnya angka perceraian di wilayah Jetis yang menempati posisi ke dua setelah Kecamatan Ngoro. Beliau menghimbau kepada seluruh elemen untuk bersama sama ikut berjuang mengatasi permasalahan ini dan bekerja sama dengan LKKNU ( Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama ) agar angka perceraian bisa di tekan serendah mungkin dan terjalin keluarga sakinah mawaddah warahmah dengan ekonomi yang maju dan mapan.
Kontributor : Dikin LTN NU Jetis