Dawarblandong, NU Online Mojokerto — Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Dawarblandong mengadakan Lailatul Ijtima’ yang bertempat di Masjid Al Istiqomah Dsn. Wotgaru Ds. Pucuk pada Minggu (19/12). Kegiatan ini bertujuan agar semakin istiqomahnya para jamaah untuk menghadiri Majlis majlis Ilmu, dan kegiatan NU lainya.
Dihadiri oleh Banom NU se-Kecamatan Dawarblandong, Ketua PCNU Mojokerto yakni KH.Adzim Alawi, serta masyarakat setempat.
Kegiatan diawali dengan Mahallul Qiyam oleh jamiyah Ishari NU, kemudian dilanjutkan acara inti yang berisi sambutan sambutan dan Mauidhoh Hasanah.
H. Sutiyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Lailatul Ijtima tersebut adalah yang pertama dilaksanakan pada kepengurusan MWCNU Darblandong yang baru, dengan berharap agar bisa menjadi awal baik untuk kegiatan kegiatan NU selanjutnya. Kemudian beliau juga menyampaikan misi MWCNU di kepengurusan yang baru ini yakni “Perubahan menuju pembaruan untuk menjadi lebih baik”.
Acara selanjutnya yakni Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Adzim Alawi (Ketua PC NU Kab. Mojokerto). Beliau mohon doa agar diberi keselamatan dan kelancaran dalam agendanya menuju Muktamar NU di Lampung pada tanggal 21 Desember besok.
Beliau menyampaikan pesan khusus Mbah Yai Khusain Ilyas bahwa, Pengurus NU itu harus berani berkorban menghidupi NU.
“NU itu “N” berarti Nitipno dan “U” berarti Urip (Nitipno Urip). Dikatakan demikian agar semua orang NU bisa tergolong timbangan amal sama sama seperti para Ulama, untuk meraih Surganya Allah SWT,” ungkapnya.
Beliau juga menyebutkan “Miftahul Jannah Lhaailaha illallah, Kunci Surga yakni Lhaailaha illallah”. Adat orang NU adalah Tahlilan yang mana banyak dibacakan dzikir ‘Lhaailaha Illallah” dengan demikian orang NU sudah memiliki kunci surga, insyaa Allah semua orang NU tergolong ahli surga. Pesan akhir beliau, Pondasi organisasi ialah rukun – kompak – bersatu, agar organisasi bisa berdiri tegak tidak tergoyahkan.
Kontributor: Mario – Dawarblandong