NU Online Mojokerto – Ngaji rutinan hari selasa malam (15/03/21) di gedung terpadu MWCNU Kecamatan Ngoro sangat semarak, selain melaksanakan rutinan ngaji kitab muhtarul hadist yang di asuh oleh KH. JAWAWI ANWAR, juga diajak untuk rapat persiapan jelang konferensi MWCNU yang akan dilaksakan pada hari minggu (20-06021) mendatang.
Tampak hadir dalam acara ini pengurus MWCNU Kecamatan Ngoro lembaga dan banomnya, Ketua ranting se-Kecamatan Ngoro, dan PAC GP. Ansor NGORO.
Pada persiapan Konferensi ini, Gus Saifullah, selaku kordinator SC, menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan konferensi yang wajib di ketahui oleh para delegasi utusan dari pengurus ranting NU se- Kecamatan Ngoro.
Gus Saifullah lebih lanjut menjelaskan, bahwa setiap ranting akan diundang untuk mengirimkan 4 delegasi yang sudah mendapat rekom dari Ketua Ranting masing masing, 4 orang tersebut terdiri dari 2 anggota Syuriyah dan 2 orang tanfidhiyah yang sudah tercatat dalam SK kepengurusan yang di keluarkan oleh pengurus PCNU kabupaten mojokerto.
Dan apabila dari ranting diketahui mengirimkan delegasinya di luar yang sudah tercancum di SK maka delagasi tersebut tidak syah alias akan ditolak oleh panitia konferensi.
Masih menurut Gus Saifullah, penetapan RAIS dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat dengan system AHWA (AHLUL HALLI WAL AQDI). Untuk memilih AHWA setiap ranting diberi kebebasan untuk menuliskan pilihan 5 Kyai yang ada di Kecamatan Ngoro. Dan nantinya dari ke 5 kyai tersebut hasilnya akan ditabulasikan di dalam rapat kusus.
Kriteria ulama’ yang di pilih menjadi AHLUL HALLI WAL AQDI adalah beraqidah ahlusunnah wal jama’ah annahdliyah, bersikap adil, memiliki integritas moral, tawadlu’ , berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pimpinan yang MUNADZDZIM dan MUHARRIK serta wira’i dan zuhud.
“Semoga natinya acara konferensi bisa berjalan dengan lancer tidak ada kendala suatu apapun dan mari kita sambut konferensi ini dengan riang gembira demi mewujudkan cita cita penguatan aqidah aswaja annahdliyah dan meningkatkan harokah perjuangan menuju satu abad NU” tutur Gus Saifullah.
Kontributor : HASAN NGORO
