NU Online Mojokerto – Satgas Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama (GKMNU) Kabupaten Mojokerto, melakukan pemasangan spanduk dan stiker di rumah-rumah warga yang menjadi target program GKMNU pada Ahad (24/23) di mulai Dusun Ndalemen Sooko.
Sebanyak 608 spanduk dan 152.000 stiker dipasang serentak di 304 desa dan kelurahan se-Kabupaten Mojokerto.
Menurut KH. Abd. Adzim Alwi, GKMNU merupakan program nasional pengabdian Nahdlatul Ulama kepada masyarakat lapis bawah, yang dikomando PBNU dengan pembentukan Satgas dari pusat hingga ke tingkat ranting atau desa.
Sejumlah program dicanangkan dalam GKMNU, meliputi bimbingan keluarga, bimbingan perkawinan calon pengantin, berkah keuangan, pencegahan stunting perspektif agama melalui Posyandu, pendidikan sebaya siswa SMA cegah stunting, perhutanan sosial dan bimbingan anak serta remaja.
Ketua Satgas GKMNU Kabupaten Mojokerto Ibnu Qohar, mengatakan program-program tersebut menunjukkan kehadiran NU di tengah-tengah masyarakat akar rumput, untuk bisa dirasakan langsung manfaatnya.
Program-program GKMNU bekerja sama dengan pemerintah dan bermitra kerja dengan Kementerian Agama RI dalam pelaksanaannya.
“Sebelum turun ke lapangan, kami telah melakukan rakor bersama seluruh Satgas tingkat desa/kelurahan. Sebelumnya, kami juga telah melakukan puluhan kali bimbingan atas program-program GKMNU, yang melibatkan banyak lapisan masyarakat,” ungkapnya, Ahad sore (24/12/2023).
Ibnu Qohar menambahkan, bimbingan kepada masyarakat dilakukan bersama Kemenag Kabupaten Mojokerto sebanyak 152 kali, dengan jumlah peserta minimal 50 orang pada masing-masing sesi bimbingan.
“Untuk pesertanya seluruh lapisan masyarakat kami libatkan. Ada dari masyarakat umum, siswa, anggota majelis taklim, organisasi keagamaan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat,” terangnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto, yang dalam hal ini diwakili oleh Bimas Islam Mukti Ali S.Ag, MM mengatakan, GKMNU ini sebagai bentuk kerja sama antara PBNU dengan Kemenag Pusat hingga daerah, yang ditindaklanjuti dengan menyapa dan melakukan berbagai kegiatan bimbingan hingga ke masyarakat paling bawah.
“Alhamdulillah, dari sekian program yang digelontorkan, bimbingan telah dilaksanakan dengan jumlah peserta lebih dari 1.200 orang,” jelasnya.
“Kebaikan harus disiarkan. Karena masyarakat harus tahu. Kebaikan itu seperti program bimbingan maslahan yang sudah diselenggarakan sejak Oktober-desember kolaborasi kemenag dan GKMNU. Saat ini sudah menyentuh 152 titik. Ini semangatnya luar biasa. Untuk membuat dokumentasi maka perlu support dengan stiker. Ini bagian dari syiar dakwah. Masyarakat harus faham, bahwa kebaikan sebuah negara diawali dari keluarga” lanjutnya.
Ketua Satgas GKMNU dan Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Mojokerto bersama dengan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, memantau dan memasang langsung spanduk serta stiker di beberapa rumah warga.
Hal itu dilakukan sebagai monitoring dari pelaksanaan program GKMNU yang melibatkan ribuan Satgas di tingkat desa/kelurahan.
Sementara itu, salah seorang warga target sasaran program GKMNU di Dusun Ndalemen Desa Sooko, Pak Sokib, menyambut positif program-program GKMNU, yang terjun langsung kepada masyarakat di tingkat paling bawah. Menurutnya, program GKMNU sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Bagus ya mas, kami berharap banyak manfaat dari program ini. Apalagi kan ada bimbingan keluarga, ada program untuk anak-anak dan remaja juga. Ini memang yang dibutuhkan masyarakat, semoga berjalan sukses dan lancar,” ujarnya.