NU Online Mojokerto,
Dengan bertujuan meningkatkan kapasitas keilmuan kader, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat Uluwiyah Mojokerto, menyelenggarakan Sekolah Islam Gender (SIG) yang bertempat di Balai Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Sabtu(01/02/2019 sore.
Acara yang menjunjung tema ” Meningkatkan Perspektif Perempuan Dalam Kesetaraan Gender” tersebut dibuka pukul 16.00 WIB. Dan tampak pula, saat pembukaan berlangsung dihadiri oleh Ketua Umum Cabang PMII Mojokerto, Ikhwanul Qirom, Ketua Kopri Mojokerto, Windy, dan Ketua Komisariat Uluwiyah, Abdul Basid.
Acara SIG tersebut berlangsung selama 2 hari berturut-turut, dan dimulai hari ini Sabtu (01/02) hingga Minggu (02/02).
Ketua Komisariat Uluwiyah, Abdul Basid mengtakan, SIG ini merupakan kedua kalinya yang diselenggarakan oleh KOPRI PMII Komisariat Uluwiyah. Antusias kader-kader PMII sangat tinggi dalam menggikuti kegiatan tersebut.
“Ada sekitar 30 kader PMII yang mengikuti SIG tersebut, dan dari sekian kader tak hanya dari dalam kota saja, melainkan beberapa ada juga yang dari luar Kota,” tambah mahasiswa Institut Agama Islam Uluwiyah itu.
Ia juga menambahkan, dari berbagai konstruk sosial yang sering kali menempatkan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan ketidakadilan gender lebih sering dialami oleh perempuan, terutama pada perihal patriarki.
“Oleh sebab itu pentingnya SIG adalah untuk meningkatkan pola pikir kader dalam hal gender” imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan Abdul Basid, Ketua PC PMII Mojokerto, Ikhwanul Qirom, menyampaikan, para perempuan hari ini harus mengambil peran, sangatlah penting sebagai pengingat dan pemerhati isu-isu sosial untuk turut membangun, mewujudkan dan mempromosikan keadilan gender melalui kebijakan, budaya dan bentuk program yang terimplementasikan.
“SIG ini juga merupakan salah satu kaderisasi formal yang harus ditempuh oleh kader-kader PMII, khusunya bagi kopri. Yang mana hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga adil gender akan mulai tertanam sejak dalam fikiran. Sehingga kedepannya tidak akan lagi ada ketimpangan-ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan,” paparnya.
Dengan demikian, setelah diadakannya SIG ini, para regenarator atau calon KOPRI, siap untuk menjalankan dan mengembangkan organisasi PMII dan KOPRI, sebagai salah satu elemen Mahasiswa serta Organisasi yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan bangsa Indonesia lebih baik lagi.