Sooko, NU Online Mojokerto – Banser Husada (Basada) Kabupaten Mojokerto menggelar pelatihan terapi bio elektrik Basada se-Jawa Timur. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Literasi dan Pustaka Terapan Sooko Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto, Ahad (20/10/2022).
Pelatihan terapi ini diadakan untuk meningkatkan keilmuan di bidang terapi dan untuk mempererat tali silaturahim antar anggota Basada. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasatkorcab Banser Mojokerto Mujibburohman, M Irsyak Ansory pengurus Banser wilayah, Bapak Jamil Kepala bagian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto dan anggota Banser.
“Saya sangat berterima kasih kepada Satsus Basada Kabupaten Mojokerto, sebab tidak mudah mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini. Dapat kumpul menjadi satu adalah anugerah. Tujuan kegiatan ini adalah bersama-sama mencari ilmu dan organisasi kita tidak akan berjalan tanpa adanya kekompakan,” ucap Kasatkorcab Banser Mojokerto Mujibburohman.
M. Irsyak Ansory pengurus Banser wilayah mengatakan dengan adanya kegiatan sosial kemanusiaan Basada dan Bagana, paradigma (cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku) Banser menjadi berubah lebih baik lagi. Paradigma yang awalnya Banser suka disuruh-suruh untuk mengangkat ini itu menjadi berubah. Sekarang Banser dikenal memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dengan adanya kegiatan sosial yang digelar oleh Basada.
“Kalau ada baksos di kegiatan-kegiatan Diklat tolong Kasat Basada memberikan sekat, mana teman-teman yang memback up umum, mana yang memback up diklat. Satsus Basada adalah satuan khusus yang dapat mengubah pandangan Banser di masyarakat. Basada ini memang mempunyai tugas dalam memberi bantuan kemanusiaan. Semoga materi bio elektrik dapat menjadi materi yang pas (tepat) untuk anggota Basada,” terangnya.
Kepala Bagian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto juga mendukung penuh kegiatan pelatihan yang diadakan Basada.
“Dengan adanya kegiatan ini kita bersama-sama menjalankan kewajiban kita untuk belajar dari ayunan ibu sampai ke liang lahat. Dulu diawal kemerdekaan banyak rakyat Indonesia yang belum dapat membaca, sekarang ini di wilayah Mojokerto sudah zero aksara. Kita harus kompak jangan sampai tercerei berei, setiap momen harus kita ambil, waktu harus kita manfaatkan sebaik mungkin, energi kita seharusnya kita gunakan untuk pendayagunaan yang bermanfaat, dan orang yang senantiasa bentrok akan kehilangan keberkahan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut di awali dengan membaca wasilah al-fatihah untuk para pendiri dan muassis NU juga para leluhur, sambutan-sambutan, lalu do’a bersama dan dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemberian materi dan praktik.
Untuk diketahui kegiatan pelatihan tersebut diikuti 65 peserta yang merupakan anggota Basada dari Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, dan Lamongan. Pemateri BE (Bio Elektrik) Nanang Basori dan M. Ali, untuk Pemateri Diagnosa Tangan dari thibbun nabawi Syaifudin.
Kontributor : Mila Agustin