NU Online Mojokerto – Perhelatan Konfercab yang direncanakan pada bulan Oktober 2023 terus disiapkan secara matang oleh PCNU Kab. Mojokerto. Pada Selasa siang (13/06) PCNU mengundang calon Panitia Konfercab di Wisma NU.
Tampak hadir Rais dan Ketua PCNU,
KH. Ahmad Jamzuri dan KH. Abd. Adzim Alwi. Hadir pula Sekertaris PCNU Gus Taufik dan Bendahara umum Abah Reza Pahlevi, Abah Sutrisno dan Abah Muslim. Ketua SC dan OC KH. Ahmad Siddiq – Gus Sadulloh Syarofi serta calon panitia terundang.
Acara dibuka dengan Iftitah oleh KH. Ahmad Jamzuri. Dalam iftitahnya, KH. Ahmad Jamzuri menyampaikan agar di dalam menyongsong Konfercab PCNU yang akan datang, PCNU senantiasa meminta saran dan pertimbangan dari berbagai pihak, sebab hal ini sesuai dengan dawuh ulama, “meminta saran adalah sumbernya petunjuk.”
Setelah Iftitah oleh Rais PCNU, acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua OC, Gus Sa’dulloh Syarofi. Dalam sambutannya Gus Doel, demikian panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa calon panitia diundang bertujuan untuk menyeragamkan visi dan misi. Sebab PCNU perlu mencari format Konfercab yang lebih maslahah.
Tujuan dari Konfercab adalah menambah silaturahmi diantara sesama Nahdliyin. Terutama bagi mereka yang berada dalam struktural baik dari PCNU, MWCNU sampai tingkat PAR. Gus Doel mengharapkan agar Konferensi bisa diawali dengan aman, dilaksanakan dengan aman dan diakhiri dengan aman.
Untuk itu, diperlukan kepanitiaan yang cekatan dan kuat. Karenanya PCNU memilih panitia yang masih muda dan berwajah baru. Panitia juga bekerjasama dengan Banser, Pagarnusa dan Kepolisian guna mengamankan jalannya Konfercab.
Agar tidak terjadi silang pendapat selama Konfercab, PCNU menghadapnya panitia menggelar berbagai workshop, bahtsaul Masail dan acara acara lain untuk menampung ide ide dari bawah. “Ide ide atau masukan tentang PCNU ke depan itu bisa diberikan satu bulan sebelum Konfercab melalui berbagai agenda yang digelar. Sehingga pada saat Konfercab, sudah tidak lagi muncul silang pendapat” lanjut Gus Doel.
Agar lebih memahami konsep Konfercab, PCNU mulai melakukan Turba ke MWCNU. Akan berakhir sampai bulan Agustus.
KH. Abd. Adzim Alwi, dalam sambutanya merasa lega dengan paparan yang disampaikan oleh Gus Sadulloh Syarofi. Sebab paparannya gamblang dan jelas. Kyai Adzim juga tidak khawatir bila konferensi akan mengalami chaos. Sebab berbagai upaya untuk menggelar Konfercab yang beradab terus dilakukan. Bila disetujui oleh PBNU, maka Konfercab akan digelar tanggal 28 Oktober 2023.
Abah Sobirin, selaku Sekertaris OC menyampaikan bahwa panitia akan diresmikan dengan dikeluarkannya SK. Dan setelah itu akan dikukuhkan dengan menggelar pembacaan istighosah dan tasyakuran. “Panjenengan semua nanti secara resmi akan diberi SK Panitia. Dan setelah panitia di SK, akan dikukuhkan oleh PCNU dengan menggelar istighosah dan tasyakuran” terang Abah Sobirin kepada Panitia.
KH. Ahmad Sidiq, Ketua SC, menyampaikan bahwa konfercab harus menjadi milik bersama. Konferensi juga menjadi hal yang strategis karena keputusannya akan menjadi hal yang besar bagi umat khususnya warga Mojokerto. Konfercab juga menjadi ajang ukhuwah diantara pengurus NU.
Pengasuh Pondok Nuris Pungging tersebut menyampaikan pesan kepada seluruh panitia, aset terbesar NU adalah Kyai. Karenanya harus dijaga marwahnya. Jangan sampai dengan adanya Konfercab juga mengungkap aib aib Kyai.
“Saya berharap dengan konferensi ini melahirkan pemimpin yang kredibel” harap KH. Ahmad Siddiq