IPNU, IPPNU  

Semarak Ramadhan, PC IPPNU Kabupaten Mojokerto Gelar Ngaji Keputrian Kitab Risalatul Mahid

NU Online Mojokerto – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Ngaji Keputrian pada bulan Ramadhan di tahun 2022 ini. Setiap harinya ada 2 PAC/PKPT yang mendelegasikan 10 anggotanya untuk mengikuti kegiatan Ngaji Keputrian.

 

Terpantau pada Jum’at (08/04/2022) PAC IPPNU Bangsal dan PAC IPPNU Pacet hadir dalam kegiatan tersebut. Program kerja yang mulai dilaksanakan di bulan Ramadhan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para kader IPPNU dari segi keilmuan.

 

“Kami ingin sekali membuat wadah yang tidak hanya digunakan untuk menjalin silaturrahim, tapi juga sebagai tempat belajar,” terang Khurotul Azizah ketua PC IPPNU Kabupaten Mojokerto.

 

Ngaji Keputrian Kitab Risalatul Mahid oleh Bu Nyai Mudrika ini dimulai pukul 16.30 WIB – 17.10 WIB. Pada Ngaji kali ini beliau menyampaikan fardhunya mandi haid dan nifas, sunnah-sunnah mandi haid dan nifas, serta perkara yang belum diperbolehkan untuk dilakukan ketika haid dan nifas.

 

Boleh membaca Alquran, tapi didengarkan untuk dirinya sendiri tidak sampai didengar orang lain.

Boleh membawa Al-Qur’an yang ada tafsirnya. Tafsirnya harus lebih banyak dibandingkan bacaan Al-Qur’annya.

 

Mandi dalam nifas, kalau haid atau nifas selesai maka wajib mandi. Segera dilakukan apabila hendak melakukan sholat, saat sudah suci wajib segera mandi, tidak boleh diundur-undur. Di tengah malam saat suci pun wajib mandi, setelah itu sholat.

 

Perempuan di rumah harus mempunyai kapas, saat sudah suci dicek menggunakan dengan kapas putih. Kapas dimasukkan ke dalam vargi. Kalau kapas masih putih itu berarti sudah, tapi kalau masih kuning atau keruh itu masih dimasukkan haid. Kalau belum suci masih mandi saja, maka mandinya tidak sah.

 

Fardhunya mandi haid/nifas ada 3:

1. Niat : mengucapkan itu Sunnah, tapi kretek e niat itu wajib. Pada awal basuhan pertama itu niat, dilafalkan dalam hati. Saat setelah mandi, tapi ternyata belum niat, maka tidak terhitung mandi yang awal tadi, harus mengulanginya lagi.

2. Menghilangkan najis

3. Meratakan air diseluruh tubuh bagian luar : Orang mandi tidak cukup berdiri. Kerutan-kerutan jangan sampai kelewatan bisa dibersihkan dengan jongkok.

Disiram dengan air bagian depan bagian belakang.

 

Sunah-sunah mandi besar :

1. Membaca Basmalah

2. Berwudhu

3. Meratakan pembasuan dengan menggosok-gosok badan (bahasa e wong kene sabunan-sampuan, itu Sunnah)

4. Sambung-menyambung

5. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri

 

Kalau haid memotong kuku itu makruh. Lebih baik hal-hal yang makruh itu dijaga dulu tidak dikerjakan. Ketika menyisir rambut pun harus hati-hati, jangan sampai rontok banyak.

 

Haid/nifas telah selesai tapi belum mandi atau telah mandi tapi mandinya tidak sah ada beberapa perkara yang diharamkan (Belum Diperbolehkan) :

1. Sholat : Kalau berpergian jauh, sudah suci tidak mendapatkan air, maka tayamumlah. Tayamum tidak menghilangkan hadas, tapi hanya untuk sholat.

2. Puasa

3. Dijatuhi talak/cerai

4. Berwudhu

5. Lewat dalam masjid

 

Kontributor LTN NU Mojosari : Mila Agustin