NU Online Mojokerto – Rangkaian peringatan Hari Santri Nasional PCNU Kabupaten Mojokerto ditutup dengan malam Tirakatan dan Haul Masyayikh NU di halaman Wisma NU pada Rabu (27/10).
Turut hadir Rais dan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, Ketua Lembaga dan Banom serta warga Nahdliyin. Tampak pula tamu undangan dari berbagai tokoh dan pengurus ormas ormas Islam di Mojokerto.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syubanul Waton dan sholawat, acara dilanjutkan dengan sambutan.
Gus Ali, Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto, mengucapkan terima kasih kepada semua panitia dan Rijalul Ansor yang turut mensukseskan malam Tirakatan. Senada dengan Gus Ali, KH. Abd. Adzim Alwi, Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, juga menyampaikan apresiasinya kepada panitia Hari Santri Nasional PCNU Kabupaten Mojokerto yang telah menyelesaikan tugasnya memperingati Hari Santri dengan berbagai rangakain acara.
Gus Bara, Wakil Bupati Mojokerto, yang juga di dapuk memberi sambutan menyampaikan pesan kepada jamaah yang memadati halaman Wisma NU, berpesan agar warga Nahdliyin meneladani para ulama ulama NU yang telah berkiprah berjuang demi tegaknya bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Resolusi Jihad yang didengungkan oleh Hadratus Syekh dengan mewajibkan umat Islam dari jarak radius 83 KM, dari Surabaya, tidak bisa ditemui dari berbagai kitab. Tetapi ijtihad itu, justru menunjukkan kealiman Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari” tegas Gus Bara.
Selain pengajian, malam Tirakatan juga dimeriahkan grup sholawat dibawah pimpinan Habib Ahmad Al Haidar dari Surabaya.
