Perkuat Silaturahim dengan Masyarakat, MWCNU Trawas Gelar Safari Ramadhan

Trawas, NU Online Mojokerto – 

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Trawas bersama Forkopimcam Trawas menggelar agenda rutin tahunan Safari Ramadhan 1444 H yang berpusat di Masjid Baitul Muttaqin Dusun Jaraan Desa Trawas Kecamatan Trawas, Selasa (28/3) malam.

Kepala Desa Trawas Wulyono mengucapkan rasa terima kasih kepada MWCNU Trawas, dan juga Forkopimcam atas kehadirannya di Desa Trawas, khususnya di Dusun Jaraan dalam rangka Safari Ramadhan dan terima kasih kepada pengurus masjid yang telah mempersiapkan tempat.

“Urgensi dalam acara ini adalah untuk mempertemukan ulama, umaro’ dan juga masyarakat. Dalam bulan ini, puasa itu tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi hakikatnya puasa itu menata hati dan menahan hawa nafsu,” tuturnya.

Sudiono selaku perwakilan pengurus MWCNU Trawas menyosialisasikan 4 program kerja, diantaranya yakni, pertama, program percepatan wakaf, koin NU, zakat fitrah, dan moderasi beragama.

“Barangkali ada tempat ibadah yang belum diwakafkan, maka segera ke pengurus NU setempat untuk mengurus sertifikat tempat ibadah dan akan dibantu prosesnya hingga selesai. Selain itu ada program koin NU, dimana program ini memiliki manfaat yang begitu banyak untuk membantu sesama, seperti menyantuni anak yatim, fakir miskin, dan sebagainya. Seperti dulu, pada waktu proses pembangunan rumah sakit Sakinah yang menggunakan program jumputan, namun kali ini dengan memanfaatkan uang koin,” imbuhnya.

Beliau juga menyampaikan perihal zakat. Sesuai dengan undang-undang berlaku, yang namanya Amil harus diangkat oleh negara. Urusan zakat itu bukan hanya sekedar mengumpulkan beras. Panitia zakat berbeda dengan amil. Jika kita menyalurkan zakat melalui Amil, maka kewajiban kita untuk zakat akan gugur.

“Di Nahdlatul Ulama ada yang namanya Lazisnu, lembaga tersebut yang menaungi pengumpulan zakat infaq dan shodaqoh, sehingga nantinya pengurus yang ada di desa maupun kecamatan akan dibuatkan SK sehingga statusnya menjadi Amil,” tuturnya.

Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan materi tentang moderasi beragama di Indonesia.

“NU di Indonesia mengajak berada di tengah-tengah atau moderat, tidak radikal dan liberal. Dalam bernegara pun kita harus moderat. Kita beragama ini tidak terlalu keras juga lunak,” tandasnya.

Nampak hadir dalam acara tersebut tim 2 Safari Ramadhan MWCNU Trawas, Forkopimcam Trawas, Kepala Desa Trawas, Ansor dan Banser Trawas, dan masyarakat setempat. (Aff)