Warta  

Peringati Isra Mi’raj, Lapas Kelas II B Mojokerto Hadirkan KH. Abd. Adzim Alwi

NU Online Mojokerto – Hujan deras tak menyurutkan warga lapas Kelas II B Mojokerto bergeming dari pengajian dalam memperingati Isra Miroj pada Rabu (23/03). Rangkaian acara diawali dengan penampilan grup sholawat santri at Taubah yang berasal dari warga lapas sendiri. Begitupun dengan pembacaan ayat ayat suci Al Quran, dibacakan oleh warga binaan sendiri.

 

Pada peringatan Isra Miroj ini, Ketua PCNU Kab. Mojokerto, KH. Abd. Adzim Alwi memberi pesan kepada warga Lapas agar sabar menjalani kehidupan di Lapas. Sebab sesungguhnya hidup di Lapas merupakan proses dari kepompong menuju kupu kupu.

 

“Panjenengan semua disini sesungguhnya sedang berproses menjadi enthung untuk menjadi kupu kupu” KH. Abd. Adzim Alwi memberi suntikan semangat.

 

Gus Sadulloh Syarofi, dalam mauidoh hasanahnya menyampaikan pesan, walaupun warga binaan dalam kondisi yang serba kekurangan, tetapi tetap harus menjaga asupan makanan dari hal yang dilarang agama. Sebab dari menjaga makanan, Allah akan memberikan rahmatnya kepada seseorang. Seperti wadah yang bersih akan selalu dijadikan tempat makanan makanan yang bersih pula. Begitu juga sebaliknya.

 

Selain menjaga makanan, juga harus menjaga hubungan dengan orang saleh. Sebab menjaga hubungan baik dengan orang Saleh, akan memperoleh percikan dari kesalehan orang saleh.

 

Peringatan Isra Miroj diakhiri dengan doa oleh Gus Sofan atau yang akrab disapa dengan nama Gus Makelar.

 

Edi Cahyadi, M.SI, Kalapas Mojokerto menyatakan rasa bahagianya atas terselenggaranya peringatan Isra Miroj ini. Sebab selain sebagai bentuk pembinaan mental, juga bisa menjadi kegiatan yang bisa membuka hidayah bagi warga lapas yang lain,

 

“Biasanya kegiatan itu di Masjid, tapi kali ini kita selenggarakan di lapangan. Itu agar pengajian ini didengar oleh semua warga binaan. Walaupun mungkin mereka belum memperoleh hidayah, tapi minimal sudah mendengar nasihat nasihat yang baik” tukas Edi Cahyadi.

 

Pembinaan mental selama ini, dinilai oleh Edi Cahyadi sangat bagus. Sebab, seperti yang dipelopori oleh Gus Makelar, selain pembinaan mental di dalam lapas, diluar lapas, alumni alumni lapas masih tetap terus dibina sehingga menjadi warga binaan yang baik.