Percepat Proses Wakaf BHP NU, PCNU MOU Dengan KEMENAG Dan BWI

NU Online Mojokerto –

Mempercepat program seribu Wakaf, PCNU Kabupaten Mojokerto melakukan MOU dengan Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia pada Jumat (25/03) di Wisma PCNU Kabupaten Mojokerto.

Tampak hadir dalam Mou tersebut, Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, Kepala Kementerian Agama Mojokerto, Kepala BWI Mojokerto, Ketua MWCNU Jetis, Ketua MWCNU Puri, Ketua MWCNU Bangsal, Ketua MWCNU Pungging, dan pengurus PC LWPNU Mojokerto serta Satgas Percepatan Wakaf Kutorejo, Puri, Ngoro, dan Pacet.

Dalam sambutannya, KH. Abd. Adzim Alwi memberikan apresiasi pada Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto yang turut serta bersama dengan Badan Wakaf Indonesia dalam proses percepatan wakaf di Mojokerto.

H. Barozi, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto menyatakan bahwa Kementerian Agama berkomitmen untuk mempermudah teknis pelaksanaan ikrar wakaf atau Akta Ikrar Wakaf.

Baca Juga:  PC Pergunu Kabupaten Mojokerto Gelar Workshop Literasi dan Kemandirian Ekonomi Guru NU Tahun 2022

H. Barozi, selain membahas tentang kemudahan dal ikrar wakaf, juga meminta kepada semua pihak untuk memberi penjelasan kepada masyarakat bahwa
Nadzir perorangan ada periodesasi. Ketika habis periodenya maka akan ada kesempatan untuk mengubah obyek wakaf tersebut. Substansi perubahan nadzir perorangan pada badan hukum adalah melestarikan wakaf sesuai dengan keinginan nadzir.

Lebih jauh, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto itu menyampaikan
Nadzir Wakaf BHP NU tidak berarti penguasaan NU pada Tata pengaturan harian tempat ibadah,

“Pengaturan Tempat Ibadah yang sudah ber-BHP NU tetap pada Takmir yang sudah di sepakati oleh warga setempat” terangnya.

KH. Rifa’i Dimyathi, Ketua BWI (Badan Wakaf Indonesia) Kabupaten Mojokerto manambahkan penjalasan terkait data terbaru wakaf di Mojokerto,

Baca Juga:  Memperingati Malam Lailatul Qiroah, PAC JQHNU Kec. Kemlagi Gelar Diklat Tilawah Al Quran

“Data per-hari ini sudah ada 57 bidang wakaf yang sudah tercatat di BWI. Puri paling banyak, diikuti Jetis, Pungging, Mojoanyar, dan Kutorejo” terang Ketua BWI Mojokerto yang juga pegasuh PP. Al Islah Trowulan.

“Dengan adanya MoU ini berharap akan ada percepatan, terutama tempat ibadah Nahdliyin” imbuhnya.