Mojokerto, NU Online Mojokerto –
Sebagai organisasi yang berbasis kaderisasi, sudah selayaknya terus melaksanakan kaderisasi walaupun pandemi belum berakhir. Pada saat yang sama, tidak semata berhenti pada kaderisasi semata. Yang paling penting adalah menumbuhkan karakter Aswaja An – Nahdliyah para pelajar.
Semangat itu pula yang ingin di raih Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Dlanggu mengadakan Masa Kesetiaan Anggota Gabungan Ranting Se – Kecamatan Dlanggu. Kegiatan dengan tema “Menumbuhkan Aswaja dan An – Nahdliyah Sebagai Karakter Pelajar Era Milenial” ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Al – Istiqomah Mojokarang, Dusun Mojo Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Sabtu sampai Ahad (26-27/06/2021).
“Ciri khas Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdhiyah adalah tawassuth, ta’adul, dan tawazun. Ini adalah beberapa ungkapan yang memiliki arti yang sangat berdekatan atau bahkan sama. Oleh karena itu, tiga ungkapan tersebut bisa disatukan menjadi “wasathiyah”, kata Adistaka Fernando Sabtu, (26/06/2021).
Ketua Pelaksana Makesta tersebut mengemukakan bahwa tema tersebut menjadi harapan karena para kader memang diproyeksikan memiliki karakter dimaksud.
“Kami mengangkat tema ini karena dengan tujuan untuk membentuk dan menumbuhkan generasi muda yang berkarakter Aswaja, ungkapnya pada NU Online Mojokerto.
Senada dengan hal itu, Ketua PAC IPNU Dlanggu Adi Suwandani mengatakan bahwa awalnya kegiatan Makesta ini diadakan dengan target 50 peserta dikarenakan pandemi covid-19.
“Namun, karena banyaknya kader IPNU IPPNU yang ingin ikut jenjang kaderisasi awal ini akhirnya total peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 85 peserta melebihi target”, jelas Adi, sapaan akrabnya.
Kemudian, peserta dibagi menjadi dua dan kegiatan pun dilaksanakan di dua tempat untuk menghindari kerumunan yang berlebihan.
Lebih lanjut disampaikan bagaimana Indonesia bisa maju lewat pelajar saat ini dengan doktrin yang benar tentunya, “Juga bangkit dari pandemi Covid-19,” katanya.
Kegiatan dilaksanakan dua hari dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan yang berlaku.
“Kami tetap mengadakan Makesta secara offline karena kaderisasi secara virtual kurang maksimal. Tentunya kami tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan peserta untuk menghindari kerumunan,” pungkas salah satu Pengurus PC IPNU Kabupaten Mojokerto.
Dalam pembukaannya dihadiri Ketua Yayasan, Kepala MA Al – Istiqomah, Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU dan IPPNU serta perwakilan badan otonom (Banom) dan lembaga NU di naungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dlanggu.
Kontributor : indra