Sooko, NU Online Mojokerto — Pengurus Cabang Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Kabupaten dan Kota Mojokerto menyelenggarakan ‘Silaturrahmi Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo dengan Alumni dan Wali Santri Ponpes Lirboyo’ yang berpusat di Aula Pondok Pesantren Darul Hikmah, Kedungmaling Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, Ahad, (30/1/2022).
Pada kegiatan ini di samping silaturrahmi juga sebagai perkenalan pengurus Himasal Jawa Timur yang saat ini dinahkodai oleh KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus. Selain itu, acara ini juga sebagai momen perkenalan dan pembacaan SK kepengurusan yang baru Himasal Cabang Mojokerto.
Dalam SK itu tersebutlah nama H. Fauzan Syafi’I dan H. Ahmad Rifai yang masing-masing adalah sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Himasal Cabang Mojokerto yang baru.
Nampak hadir dalam kegiatan ini masyayikh pondok pesantren Lirboyo, pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah selaku tuan rumah, Alumni dan wali santri Pondok Pesantren Lirboyo yang ada di Mojokerto.
Acara ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama namun baru bisa terselenggara hari ini. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan HIMASAL dan wali santri Daerah Kabupaten dan Kota Mojokerto yakni Agus Zainal Abidin Al-Makmur.
“Acara ini sebenarnya direncanakan sejak lama bahkan sempat gonta ganti kepanitiaan dan alhamdulillah baru bisa terlaksana pada hari ini”. Terang Gus Zen, panggilan akrab Agus Zainal Abidin.
“Mewakili Himasal dan wali santri daerah Kabupaten dan Kota Mojokerto pertama perlu kami laporkan bahwa Jumlah alumni Pondok Pesantren Lirboyo di Mojokerto Raya yang terdata 250 orang sedangkan wali santri yang terdata sejumlah 310. Kalau dijumlah sekitar lima ratusan lebih. Namun dari data ini ada yang double accounting. Maksudnya dari data nama-nama wali santri itu juga masuk di data alumni.” Terangnya.
Gus Zen juga mengapresiasi kebijakan-kebijakan masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo selama pandemi. “Mewakili wali santri, kami menyampaikan terima kasih atas kebijakan-kebijakan masyayikh Lirboyo selama pandemi, misalnya santri tidak boleh pulang, wali santri tidak bisa sambang. Semua itu tentu ada hikmah yang luar biasa”. Sambungnya.
“Di antara hikmahnya adalah saat di luar sana sekolah-sekolah memakai pembelajaran secara daring, santri-santri di Lirboyo satu pun tidak ada yang pegang HP. Artinya pembelajaran tetap seperti biasanya. Di luar sana ketika pembelajaran pakai HP (daring) banyak orang tua sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, putra-putrinya yang menghabiskan kuota dan bermain HP maka kami sebagai wali santri Lirboyo justru adem ayem saja. Tentu kami bersyukur atas semua itu termsuk bersyukur karena di sana putra-putrinya juga baik-baik saja.” Lanjutnya.
“Hikmah yang lain atas kebijakan di atas adalah terselenggaranya kegiatan pada hari ini. Sebagai wali santri tentu ingin memasrahkan putra-putrinya secara langsung kepada masyayikh. Namun karena situasi yang tidak memungkinkan maka tercetuslah kegiatan silaturrahim masyayikh pada kesempatan hari ini.” Lanjut Gus Zen.
“Mewakili Wali Santri, kami pasrah sepenuhnya terhadap putra-putri kami dateng panjenengan kiai, barangkali putra-putri kami ada yang nakal maka kami pasrah sepenuhnya kepada kiai.” imbuhnya.
“Mewakili Himasal kami juga memohon ridlo kiai atas kenakalan-kenakalan kami ketika di pondok agar dimaafkan dan juga agar kami bisa lebih mudah mengibarkan semangat Lirboyo dan berkhidmah di Masyarakat.” Tutup Gus Zen.
Acara berakhir tepat pukul 12.00 WIB setelah mauidhoh hasanah sekaligus do’a yang dihaturkan oleh KH. Hasan Zamzami Mahrus – Pengurus Wilayah Himasal Jawa Timur dan perwakilan dzurriyah pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Mauidhoh Hasanah bisa ditonton di Kanal Youtube NU Online Mojokerto.
Pewarta: Fahrul — Puri