Lestarikan Tradisi Pesantren, Ranting NU Japan Raya Gelar Musyawarah Fathul Qori
Sooko, NU Online Mojokerto –
Lembaga Bahtsul Masa’il (LBM) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sooko kembali menggelar acara musyawarah kitab Fathul Qorib (MFQ) pada Rabu (9/10) yang berpusat di Ranting NU Japan raya tepatnya di Aula TPQ Masjid Al-Muhajirin.
Nampak hadir dalam acara tersebut Ketua tanfidziyah MWCNU Sooko, H. Sampirno, Rais Syuriyah MWCNU Sooko, Kiai Moh Ma’mun, wakil Rais, KH. Ahmad Tauhid, dan Katib Syuriyah MWCNU Sooko, Agus Ihsan Hamid.
Sebelum Musyawarah Fathul qorib bergulir, ketua Ranting NU Japanraya yang diwakili oleh H. Mahmud Fauzi selaku Rais Syuriyah Ranting NU Japanraya menyampaikan, terimakasih atas kehadiran musyawirin termasuk para pengurus NU ditingkat Ranting maupun MWCNU yang telah meluangkan waktu demi terselenggaranya kegiatan LBM yang diadakan di Ranting kami, juga kami mohon maaf atas segala kekurangan atas apa yang telah kami persiapkan.
Ketua MWCNU Sooko, H. Sampirno mengatakan kepada pengurus LBM MWCNU Sooko untuk merumuskan dengan sebaik-baiknya disetiap hasil Musyawaroh Fathul Qorib atau hasil Bahtsul Masa’il yang diadakan dua kali dalam setahun, dan setiap hasil rumusan tersebut agar dijilid/dibukukan supaya dibaca oleh orang banyak wabilkhusus warga Nahdliyyin.
Lebih lanjut, beliau mengumumkan pada warga Nahdliyyin khususnya para kader NU yang belum pernah mengikuti PKPNU agar supaya mengikuti PDPKPNU yang insyaAllah akan diadakan pada Jum’at hingga Ahad, 23-25 Desember 2022 bertempat di PP Al-Ikhlas Karangkedawang.
“Bagi para kader yang sudah mengikuti PKPNU tak perlu mengikuti PDPKPNU tapi tidak melarang ketika ikut kembali, karena materinya dalam PDPKPNU tidak jauh beda, cuma perbedaannya dalam sertifikat. Jika sertifikat PKPNU yang bertanda tangan adalah dari Pengurus Wilayah (PWNU) sedangkan sertifikat PDPKPNU bertandatangan dari Pengurus Besar (PBNU),” ungkapnya.
Kegiatan Musyawarah Fathul qorib dipandu oleh Gus Khoiruddin, dengan mengusung tema “Macamnya Mandi Sunnah yang Ada 17”. Macam-macam sunnah mandi dibahas dan dikupas satu persatu, ditengah pembahasan muncullah pertanyaan-pertanyaan dari musyawirin juga jawaban-jawaban dari musyawirin. Dengan hiruk-pikuknya pertanyaan dan juga jawaban semua itu dapat dikendalikan oleh moderator, karena semua jawaban dari musyawirin dirangkum oleh perumus, Agus Ihsan Hamid yang juga sebagai Katib Syuriyah MWCNU SOOKO, dan semua keputusan jawaban berakhir pada mushohhih, Kiai Moh Ma’mun yang juga sebagai Rais Syuriyah MWCNU Sooko.
Acara diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh wakil Raissyuriyah MWCNU Sooko, KH. Ahmad Tauhid,
Kontributor MSM
*Hasil musyawarah akan diunggah dalam waktu dekat ini.