Ngoro, NU Online Mojokerto — Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWCNU) Kecamatan Ngoro mengadakan kegiatan rutin jum’at paing yakni Lailatul Ijtima’ yang dinaungi oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama’ (LDNU) bertempat di Masjid Baiturrohmah Dusun Perjito Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro, pada Jum’at (18/02/2022).
Dalam acara ini yang dihadiri oleh seluruh Banom NU yang ada di Kecamatan Ngoro, baik di tingkatan ranting maupun di tingkatan PAC, dan jajaran pemerintahan Desa Candiharjo. Kali ini jajaran pengurus ranting NU candiharjo merasa kehilangan atas meninggalnya kader NU sekaligus selaku kepala dusun, beliau adalah bapak Anang Sujiono.
Acara dimulai pukul 20.00 WIB, dibuka dengan pembacaan istighosah dan tahlil. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathon dan pengajian kitab Tanwirul Qulub yang disampaikan oleh KH Achmad Satori.
Gus Ibad mewakili jajaran pengurus Nahdlatul Ulama’ Ranting Candiharjo menyampaikan terima kasih atas terselenggara acara lailatul ijtima’ kali ini. Beliau juga meminta maaf apabila acaranya kurang bisa maksimal, dikarenakan saat ini kami masih diselimuti rasa duka cita atas meninggalnya kader NU pada Kamis (17/2) kemarin. “Kami merasa kehilangan sekali karena loyalitas beliau di organisasi NU sangat luar biasa sekali, insyaallah bilamana Ranting Candiharjo kebagian menjadi tuan rumah akan berusaha untuk menata kembali dan siap memeriahkan kegiatan ini,” ucapnya.
Hal senada yang disampaikan oleh ketua MWCNU Kecamatan Ngoro KH. Suwandi Marzuki Nur, beliau juga menyampaikan bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya kader terbaik NU dari Ranting Candiharjo ini. “Kami menyaksikan sendiri almarhum adalah sosok orang yang baik, semasa hidupnya beliau aktif dan loyalitas di organisasi NU. Sehingga setelah mendapat kabar beliau wafat kami langsung terkejut, karena sebelum meninggal dunia beliau sempat mau mengajak bertemu untuk membahas kegiatan NU. Tapi Allah berkehendak lain semoga beliau husnul khotimah dan ditempatkan di surganya,” pungkasnya.
Dalam kitab ‘Tanwirul Qulub’ yang disampaikan oleh KH. Achmad Satori menerangkan bahwasanya di dalam kitab ini merangkum 3 bab, yakni pertama, tentang pokok-pokok dasar agama islam (usuluddin), kedua, masalah furu’iyah atau ilmu fiqih, dan ketiga, menerangkan tentang tasawuf. Jadi kitab Tanwirul Qulub ini bisa dibilang kitab yang multitan, karena isinya yang lengkap sekali.
Harapannya dengan adanya kegiatan lailatul ijtima’ ini bisa menjadi sarana jembatan untuk bersilaturrahmi antar anggota dan semua pengurus Banom yang ada baik di tingkatan ranting maupun di tingkatan PAC, dan semoga bisa menambah wawasan ilmu keagamaan yang sebagai bekal pedoman hidup kita sehari-hari.
Pewarta: Hasan-Ngoro