NU Online Mojokerto – Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Kabupaten Mojokerto mengadakan Sarasehan dan Konsolidasi Pengurus Se Kabupaten Mojokerto di Rumah Dinas Wakil Bupati Mojokerto (Pendopo Rakyat), pada Minggu Siang (18/9).
Perkumpulan yang di Pimpin langsung oleh Muhammad Al Barraa atau panggilan akrabnya Gus Barraa, sosok generasi milenial ulama sekaligus umara selaku Wakil Bupati Mojokerto tersebut memulai acara sekitar jam dua siang.
Antusiasme seluruh anggota nampak terlihat ketika Gus Barra menjelaskan tujuan acara tersebut, yang mana seluruh anggota dari setiap kecamatan yang hadir akan menerima bantuan bibit padi unggul MSP65.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini pula kami dari pengurus HKTI Kabupaten Mojokerto, ingin memberikan bantuan bibit MSP65, MSP65 bibit padi ini kwalitasnya adalah kwalitas unggulan” ungkap Gus Barra.
Beliau juga menjelaskan bahwa dengan adanya Bibit MSP65 ini, waktu produksi petani akan semakin cepat sehingga dalam setahun para petani bisa memanen sampai 4 kali.
“kemudian masa panennya 75 hari, jadi lebih cepat produksinya, dan ini dibagikan kepada setiap pengurus, setiap kecamatan, untuk kemudian di coba dan nanti akan dilombakan” Pungkas Gus Barra.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan pemerataan bantuan berupa bibit unggul yang di klaim per batang bisa menghasilkan 400-600 bulir padi tersebut, Gus Barraa sengaja membentuk tim penilai yang ahli di bidang pertanian. Seperti Mas Haki, Mas Didik, dan Mas joko yang akan memantau serta menilai hasil panen dari setiap kecamatan.
Disamping itu tim penilai juga mengembangkan varian baru bibit unggul yang setiap batang padi bisa menghasilkan sampai 1000 bulir, yang nantinya akan dibagikan juga ke setiap kecamatan melalui HKTI Kabupaten Mojokerto ke seluruh petani.
Tidak hanya itu, seluruh peserta yang hadir nampak terlihat antusias dalam membagikan pengetahuan mereka dalam bertani, mulai dari cara mengelola bibit, mengelola lahan, pemupukan, sampai pada waktu panennya.
Seperti Mas Rembo, petani asal trawas tersebut membagikan pengetahuannya tentang pengelolaan bibit, mulai dari proses merendam bibit menggunakan garam, menggunakan alat ukur dari telur mentah, sampai mengunakan pupuk buatan sebelum benih padi di sebar pada lahan.
Dengan mengusung Motto “HKTI Mojokerto, Maju, Mandiri, Modern, Sejahtera”, seluruh anggota yang hadir berfoto bersama dan kemudian mengahiri acara tersebut sekitar jam empat sore.
Kontributor : Nasrul