Inovasi Pakan Ternak: Fatayat NU Gelar Workshop Pengolahan Maggot di Mojokerto

Foto bersama dengan seluruh peserta kegiatan workshop

Inovasi Pakan Ternak untuk Peningkatan Ekonomi Lokal

Mojosari, LTN NU Mojokerto – Fatayat NU menyelenggarakan workshop bertema “Pengolahan Limbah Maggot Menjadi Pelet untuk Pakan Ikan dan Unggas” pada Minggu (15/12/2024) di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Acara yang diprakarsai oleh Bapak Fulka dan tim ini menarik 30 peserta, termasuk anggota Fatayat NU dari berbagai perwakilan ranting, yang bersemangat mempelajari cara memproduksi pakan ternak secara inovatif.

Bapak Andy, Kepala Desa Kebontunggul sekaligus Komisaris BUMDes “Gajah Mada,” memimpin sesi utama. Ia menjelaskan bahan utama seperti maggot, tepung ikan, tepung jagung, dan bungkil kedelai. Penyampaian materi oleh pemateri yang rinci meliputi proses produksi  yakni pencampuran, pembentukan, dan pengeringan .

“Pelet berbasis maggot ini tidak hanya ekonomis, tetapi juga kaya nutrisi. Produk ini mampu mendukung pertumbuhan ikan lele dan unggas secara lebih efisien,” ujar Bapak Andy.

Workshop ini juga menyoroti manfaat penggunaan pelet, seperti peningkatan kesehatan ternak, penghematan biaya budidaya, dan dampaknya terhadap kebersihan lingkungan. Pemateri mengajak peserta untuk belajar peluang bisnis dari produksi pelet, terutama karena permintaan pasar yang tinggi dan margin keuntungan yang menjanjikan.

Baca Juga:  PAC Fatayat NU Dawarblandong Gelar Diba' Kubro

Beberapa anggota Fatayat NU merasa semakin termotivasi setelah mengikuti kegiatan ini. “Kami kini lebih memahami cara mengolah limbah organik menjadi produk bernilai tinggi. Semoga komunitas peternak, terutama perempuan di Fatayat, bisa segera memulai produksi pelet,” ungkap salah satu peserta.

Kolaborasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara peternak ikan dan unggas di Mojosari dengan anggota Fatayat NU. Kolaborasi yang berjalan tidak hanya menciptakan peluang usaha baru berbasis inovasi, tetapi juga meningkatkan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan limbah organik seperti maggot, peserta dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pasar dan membantu menjaga kebersihan lingkungan.

Baca Juga:  Diba' Kubro Fatayat NU Jetis Kembali Digelar dengan Meriah di Lakardowo

Sinergi ini juga membuka peluang untuk memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan keterampilan produksi, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dampaknya tidak hanya meningkatkan pendapatan individu, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat Mojosari. Desa ini pun berpotensi menjadi contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan pemberdayaan komunitas. Workshop ini menjadi titik awal agar organisasi bisa berkembang dan mandiri dalam urusan ekonomi

Kontributor : Feri Dwi Sukamto (LTN NU Mojosari)
Editor : Moch. Taufiq Zulmanarif (LTN NU Trowulan)