Warta  

Gus Kautsar, “Sekalipun Kiai Harus Manut dengan Dokter”

Sooko, NU Online Mojokerto – Memperingati Harlah ke 32, Rumah Sakit Islam Sakinah menggelar pengajian dengan menghadirkan Gus Kautsar dan KH. Khusein Ilyas pada hari Sabtu (1/10) di depan Gedung Al Muawwanah.

Hadir dalam acara tersebut, KH. Khusein Ilyas, Gus Kautsar, Gus Abdus Salam, KH. Jamzuri Syarif, KH. Abd. Adzim Alwi, KH. Sholeh Hasan, KH. Mubayyin dan para kiai lainnya. Serta Ketua Lembaga, Banom dan para tamu undangan.

KH. Abdurahman Al Kautsar atau yang lebih akrab dipanggil Gus Kautsar, dalam mauidoh hasanah-nya menyampaikan point’ penting terkait dunia kedokteran. Gus Kautsar mempertanyakan kenapa banyak santri tidak perduli dengan ilmu kesehatan? Kenapa bidang kesehatan justru dikuasai oleh orang Nasrani? Padahal landasan keilmuan ini bertebaran di kitab kitab kuning.

Seperti dalam kitab ta’lim mutaalim yang mengutip kata Imam Syafi’i bahwa ilmu itu ada dua, yaitu ilmu fiqh yang berfungsi untuk menata agama dan ilmu kesehatan, untuk menata tubuh agar kuat beribadah kepada Allah.

Baca Juga:  Temu Kangen Alumni Ponpes Ihsanur Rosyidi kembali Digelar, Ini Pesan Pengasuh

“Kita harus memiliki stok ulama dan stok dokter” terang Gus Kautsar.

Sebab dokter, kata Gus Kautsar, memiliki kedudukan penting. “Rakyat itu opo jare pimpinan pemerintahnya. Tetapi pimpinan itu harus tunduk kepada dokter. Termasuk kiainya sekalipun” lanjut Gus Kautsar.

Dan berbicara Kiai NU, Gus Kautsar mengingat, waktu vaksin masuk Jawa Timur. Vaksin itu mampir dulu ke PWNU. Semua Kiai diminta Vaksin duluan. Tetapi oleh Pengurus, Kiai Kiai mudalah yang diminta duluan. Agar bila terjadi apa apa, Kiai sepuh tetap aman terlindungi.

Tetapi Mbah Kiai Anwar Mansur, justru mendaftar paling dulu. Beliau berujar “Ojo mbiasakno gak percoyo Karo ucape tim kesehatan”

Teladan dari Mbah Kiai Mansur inilah yang menjadi pegangan Kiai Kiai Muda agar patuh kepada dokter dalam urusan kesehatan.

Baca Juga:  Safari Ramadhan PAC Muslimat NU Trowulan, Ajak Jamaah Tingkatkan Semangat Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah

Dan pekerjaan menjadi dokter, merupakan sebuah jalan mendekat kepada Allah setelah seseorang melaksanakan ibadah wajib.

“Santri harus berusaha untuk dekat kepada Allah dengan apapun. Termasuk diantaranya memastikan lingkungan sehat, aman dan lain lain. Dan Wong sing nduwe niat belajar kedokteran, jelas tidak diragukan, orang ini istimewa” tuturnya.