Pacet, NU Online Mojokerto –
Hari ini (22/04) Pengurus MWC NU Pacet mengadakan evaluasi pelaksanaan Safari Ramadhan 1443 H, yang dikemas dalam acara buka bersama. Banyak tokoh dan pengurus NU dari berbagai unsur dan tingkatan di wilayah Pacet ikut hadir dalam acara ini. Baik dari pengurus inti syuriah dan tanfidziyah, lembaga, maupun Banom NU.
Seusai buka bersama, salah satu sudut Graha NU Pacet menarik perhatian tim LTN NU Pacet untuk ikut serta dalam perbincangan. Abah Anam yang memulai perbincangan ringan terkait dengan apa yang menjadi evaluasi selama pelaksanaan Safari Ramadhan. Bahwa di beberapa lokasi masih banyak jamaah yang didominasi oleh para sesepuh. Artinya masih minim keterlibatan para pemuda kampung setempat.
Misalnya yang terjadi di Desa Sumberkembar, ketika Safari Ramadhan disana, jamaah masjid hanya dipenuhi oleh tim NU dan para sesepuh kampung setempat. Ini menjadi catatan khusus bagi pengurus NU setempat. Berarti ada satu tau dua tingkatan regenerasi NU yang terputus. Bilamana ini dibiarkan, maka akan berdampak pada tidak adanya kepengurusan atau penggerak NU di daerah tersebut.
“Saya berharap ada kajian khusus yang mendasar tentang keaswajaan bagi para pemuda di berbagai tingkatan maupun ranting di wilayah Pacet. Tujuannya untuk memikirkan dan memberikan solusi seperti kejadian di Sumberkembar,” kata Abah Anam.
“Harapannya ke depan adalah agar menjadi generasi penerus NU yang kuat dan militan secara sosio-historis maupun spiritual. Di samping, biar kader tidak hanya ikut-ikutan saja,” tambahnya.
Selain Abah Anam, Abah Sunardi juga memberikan saran agar Safari Ramadhan berikutnya dapat diramaikan dengan perlombaan yang sifatnya dapat menumbuhkan ghirah ke-NU-an untuk anak-anak seperti lomba adzan. “Agar lomba adzannya banyak yang ikut, bila perlu juga ada bazar untuk menunjang syiar Safari Ramadhan ini,” ungkapnya.
Regenerasi memang menjadi kunci agar roda perjalanan organisasi tetap berlanjut dan lestari. Sebagaimana rangkaian mata rantai, jika ada satu mata rantai yang terputus, maka terputuslah satu generasi yang akan berdampak pada generasi selanjutnya.
Kontributor: Penggemar Terong Gosong, LTN NU Pacet
Editor: Wahyu T. O.