NU Online Mojokerto – Keberkahan memenuhi PCNU Kabupaten Mojokerto. Menjelang peringatan Hari Santri, PCNU Kabupaten Mojokerto memperoleh tamu istimewa. Dia bernama Arion Ludong. Seorang yang resmi menjadi muslim setelah berikrar syahadat di Masjid Nahdlah El Muttaqin PCNU Kabupaten Mojokerto pada Kamis (20/10).
Perlu diketahui, Arion Ludong Seorang berasal Maluku Tengah. Tepatnya di daerah Banggal. Pada 26 April 1968, dari keluarga Kristen. Perjalanan panjangnya menghantarkannya merantau ke Pulau Jawa hingga ia terdampar di Surabaya.
Ia seorang yang mudah bergaul. Pergaulannya luas melampaui sekat sekat. Ia diterima diberbagai komunitas. Termasuk komunitas anti riba yang mayoritas Muslim. Karena berbagai interaksi dengan muslim inilah yang menjadikannya memperoleh hidayah. Dan atas dorongan yang kuat akhirnya oleh komunitas anti riba diantarkan ke PCNU Kabupaten Mojokerto.
Pada Kamis (20/10) bertempat di Masjid Nahdlah El Muttaqin PCNU Kabupaten Mojokerto, Pria kelahiran 1968 ini mengikrarkan syahadat dibimbing langsung oleh KH. Abd. Adzim Alwi disaksikan oleh Gus Taufik dan H. Hafidz Busyiri, serta komunitas anti riba.
Usai mengikrarkan syahadat, KH. Abd. Adzim Alwi berpesan kepada komunitas Anti Riba untuk membimbing Muhammad Arion Ludong dengan materi materi sederhana terutama bab ibadah. “Jangan diajari yang sulit sulit, diajarkan saja yang mudah mudah dulu seperti cara wudhu, cara sholat dan lain lain” terang KH. Abd. Adzim Alwi.
KH. Abd. Adzim Alwi juga berpesan, selain memberi pelajaran tentang ibadah, kewajiban lainnya yang harus ditunaikan adalah khitan. Bila Arion Ludong ingin berkaitan, bisa langsung dihubungkan dengan rumah sakit Islam Sakinah.
” Untuk khitannya nanti bisa kita hubungkan dengan Sakinah” tutup Kyai Adzim, demikian nama akrabnya.
Muhammad Arion Ludong, demikian nama Islamnya, memperoleh selamat atas keberislamannya dari komunitas anti riba. Bu Rosyidah, satu anggota anti riba, menyatakan keharuannya atas keIslaman Arion. “Selamat kepada Pak Arion, semoga Islamnya hingga akhir hayatnya sampai memperoleh Khusnul khatimah”
