NU Online Mojokerto – Setelah menunggu hingga 3 bulan, akhirnya mulai Rabu (23/6) AMTV (Aula Media Televisi) sukses bisa bersiaran di TV Digital terestrial free-to-air. Sistem penyiaran televisi digital tersebut, mampu memancarkan sinyal gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih tajam serta jernih di layar TV dibandingkan siaran analog.
Menurut Dr. Echwan Siswadi, SE, MM, sebenarnya infrastruktur TV Digital sudah mulai dibangun dan dioperasikan oleh penyelenggara multipleksing swasta. Khusus untuk pemirsa AMTV yang sebelumnya menikmati siaran melalui streaming, www.amtv.co.id, kini AMTV juga bisa dinikmati siaran dengan format TV keluarga. Untuk siaran TV digital, pemirsa di rumah bisa memilih channel AMTV Digital di 25 UHF (506 MHZ). AMTV akan siaran bersama dengan Madu TV, yang sudah menempati frekwensi tersebut.
“Kami sangat terimakasih kepada Madu TV yg memberikan kesempatan pada kami. Tak lupa pada para Kyai, Gus-Gus dan masyayih yang terus memberikan supportnya,” kata Direktur AMTV, Dr. H. Echwan Siswadi, SE., MM.
Echwan menjelaskan, masyarakat bisa melihat AMTV dengan perbedaan kualitas siaran analog dan digital.
“Tanpa harus membeli pesawat TV baru, bisa menikmati konten siaran AMTV format digital dengan cara menambahkan perangkat converter yang disebut set top box (STB) pada pesawat TV lama,” katanya.
Alat STB juga mudah untuk mendapatkannya. Serta harganya juga cukup terjangkau.
Pada penyiaran TV Digital, jelas Echwan, kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan siaran analog. Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal.
“Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati. Maka, AMTV memilih bersiaran digital karena memanjakan pemirsa dengan kualitas gambar dan konten yang lebih baik,” kata Echwan, yang juga Wakil Bendahara PWNU Jawa Timur ini.