Bangsal, NU Online Mojokerto –
Membimbing seorang santri tidaklah mudah, begitu pengakuan Ustadz Muhammad Nurul Huda selaku Pemangku Sanggar Pesantren Roudlotul Qurro’ Wal Munsyidin Semanggi, Salen Bangsal, pada Jum’at, 22 April 2022.
Menurut pengakuan Beliau, sebenarnya tidak ada keinginan untuk mendirikan sebuah Yayasan yang khusus untuk mendidik seorang santri menjadi ahli di bidang Seni Islami.
Dikarenakan banyaknya keinginan masyarakat sekitar Desa Mejoyo dan Salen yang menginginkan anaknya ahli di bidang seni Islami, maka beliau menjembatani atas keinginan seluruh wali santri tersebut.
Selama ini, Ustaz Muhammad Nurul Huda atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Kang Huda tersebut dikenal masyarakat karena suaranya yang merdu dengan banyaknya undangan dari masyarakat sekitar bahkan sampai diluar kabupaten untuk mendengungkan suaranya yang khas waktu melantunkan ayat-ayat Suci Al-Qur’an.
Mungkin dari situlah, banyak masyarakat sekitar yang menginginkan anaknya bisa mendapatkan ilmu tentang seni baca Al Qur’an secara langsung dari Kang Huda.
Sehingga Beliau mendirikan Sanggar Pesantren Roudlotul Qurro’ Wal Munsyidin yang mana di sanggar tersebut menyajikan berbagai macam seni islami mulai dari tari sufi, seni olah suara, seni hadrah, banjari dan Ishari.
Selain itu, Beliau juga membekali ilmu dasar-dasar Islam mulai dari cara membaca Alqur’an dengan menggunakan metode Yanbu’a yang bersanat sampai pada KH. Arwani Amin Kudus dan berbagai macam-macam kitab fiqh dan tasawuf yang diajarkan lansung oleh ustaz yang mumpuni di bidangnya masing-masing bagi seluruh santri yang menimba ilmu di Sanggar Pesantren tersebut.
Dalam mengenalkan aqidah ahlussunah wal jama’ah an nahdliyah, Beliau tidak enggan mengajak seluruh santri dan wali santri untuk napak tilas pendiri organisasi Nahdlatul Ulama sampai pada sang pemberi restu berdirinya organisasi tersebut yaitu Syaikhona Kholil Bangkalan.
Yang mana pada bulan lalu menjelang bulan Ramadhan, Beliau beserta seluruh santri dan wali santri diberikan kesempatan bertabaruk ke makbarah Syaikhona Kholil Bangkalan dan disambut langsung oleh cicit Syaikhona Kholil yang saat ini mengemban amanah sebagai Ketua PC NU Bangkalan KH. Muhammad Makki Nasir, M.Pd.I., bersama dengan KH. Agus Lukman Hakim suami dari Ning Mutmainnah Saudara RKH. Fachrillah Aschal, M. Pd.I selaku Rais PCNU Bangkalan, Madura.
Menurut pengakuan Kang Huda, Beliau bisa mengenal keluarga Ndalem Pondok Pesantren Mbah Kholil Kademangan melalui KH. Agus Lukman Hakim.
“Gus lukman kebetulan beliau itu teman satu group sholawat EL KAHFI pada tahun 2000-an. Dari sholawat itulah saya dekat dengan keluarga dalem pondok kademangan,” ujar Kang Huda.
Bapak dua anak tersebut juga menjelaskan bahwa seluruh santri dari RQWM disambut langsung di Pondok Syaikhona Kholil Kademangan yang dipangku oleh generasi ke-5 dari Syaikhona Kholil serta berkesempatan mendengarkan langsung sejarah Syaikhona Kholil serta Keaswajaan yang dipaparkan oleh Dzuriyah Syaikhona Kholil.
Kontributor : Media Ansor Bangsal
Editor: Wahyu T. O.