Bangsal, NU Online Mojokerto – Kutbah jum’at pertama bulan suci ramadhan disampaikan oleh Ustadz Zainul Arifina. Dalam bahasa arab puasa itu disebut “as-syaum” atau “as-shaum” yang berarti menahan. Hal itu disampaikan Ustad Zainul Arifin saat kutbah jum’at pertama dalam bulan suci ramadhan dihadapan jamaah sholat jum’at yang dilaksanakan dimasjid Al-Mubarokah, Dusun Glonggongan, Desa Sumbertebu Jum’at (8/4/2022) siang.
Setelah kita mengetahui pengertian dan hukum puasa ramadhan maka kita juga hafus tau tingkatan orang berpuasa. Mengambil pesan imam al-ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin puasa memiliki tiga tingkatan yaitu puasa orang awam, puasa orang khusus dan puasa khusus buat orang khusus.
Tingkatan puasa dalam shaumul umum, berpuasa shaumul khusus, shaumul khususil khusus ketiganya bagaikan tingkatan tangga yg menarik orang berpuasa agar bisa mencapai tingkatan yang khususil khusus.
Pertama puasa orang awam (orang kebanyakan) orang orang umum adalah menahan makan dan minum serta menjaga kemaluan dari godaan syahwat.
Kedua puasanya orang khusus puasa orang-orang shalih selain menahan makan, minum serta syahwat juga menahan pendengarannya, pandangannya, ucapannya, gerakan tangan kaki dan seluruh semua angota badan dari segala macam bentuk perbuatan dosa.
Ketiga puasa orang khusus ter khusus adalah puasa hati dari tekad -tekad buruk dan pikiran pikiran duniawi dan mencegahnya dari segala hal selain Allah secara total. berbuka puasa dlm puasa seperti ini adalah dengan berfikir tentang selain Allah dan hari akhir dan dengan berfikir tentang dunia ini adalah tingkatan para nabi, Shoddiqin, Muqorrabin karena ini adalah menghadap semangat (tekad) kepada Allah dan berpaling selain Allah SWT.
Kontributor : LTN NU Bangsal