NU Online Mojokerto – Setelah menyelesaikan pengabdiannya, Gus Ali dan M. Yunus, Mantan Ketua Dan Sekertaris PC GP. Ansor NU Kabupaten Mojokerto periode sebelumnya, terus memberikan tauladan kepada kader kader Ansor.
Pada Selasa sore (29/03), Gus Ali dan M. Yunus menyerahkan dua mobil, Avanca dan Calya kepada PCNU Kabupaten Mojokerto. Dua mobil itu merupakan inventaris PC. GP. Ansor NU Kabupaten Mojokerto masa kepengurusan Gus Ali dan M. Yunus. Selain dua mobil inventaris, Gus Ali dan M. Yunus juga menyerahkan NPWP GP. Ansor.
Penyerahan inventaris tersebut langsung diterima oleh KH. Abd. Adzim Alwi dan Gus Taufik. Gus Taufik memberikan apresiasi yang sangat luar biasa atas teladan yang diberikan Gus Ali dan M. Yunus,
“Alhamdulillah, sebagai salah satu Badan Otonom yg dimiliki Nahdlatul Ulama, Ansor selalu memberikan suri tauladan dan contoh yang baik. PCNU Kab Mojokerto, sebagai orang tua sangat mengapreasiasi langkah bijak yg di inisiasi oleh PC GP Ansor, dalam hal taat dan patuh dalam berorganisasi, salah satunya ditunjukan Oleh Gus Ali Muhammad Nasih selaku pimpinan di periode sebelumnya beserta jajaranya dalam menserah terimakan sementara Aset NU berupa 2 Unit Mobil Operasional Organisasi, yang nantinya akan dipergunakan oleh PC GP Ansor periode berikutnya” ungkap Gus Taufik.
Mendapat sanjungan tersebut, M. Yunus, mantan sekertaris GP Ansor menyatakan, “Harapan saya tidak hanya inventaris, tapi juga pola atau karakter GP Ansor harus bisa mencontoh Sahabat Ansornya Kanjeng Nabi” ucap M. Yunus.
Pria asal Pacet itu menambahkan, bahwa ketika seseorang masuk ke Ansor maka niat yang utama adalah berkhidmat, belajar, dan berharap barokah para Muassis NU maupun Muassis GP Ansor.
“Di Ansor haruslah berkhidmah, belajar dan menghadap barokah para muasis NU maupun GP. Ansor” terangnya.
“Karakter GP Ansor selama ini yang dikembangkan adalah menjalankan sesuai dawuhnya Kanjeng Sunan Kalijogo Ojo Adigang Adigung Adiguno, jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti diatas langit masih ada langit”
“Ketika ada hal atau masalah apapun jangan jadi pengecut, tapi harus ada tabayyun, dengan tradisi yang selalu saya lakukan selama menjadi pengurus yaitu turun ngopi cerdas terlepas dari forum resmi untuk selalu dekat dengat jajaran atau anggota paling bawah. Karena disitulah tercipta yang namanya cinta, dengan cinta pikiran dan hati akan memacu semangat untuk goal program program dan masa depan Ansor kedepan” Tutup Yunus.