Warta  

Siapkan Kader Militan, DKAC CBP KPP Mojosari Gelar Diklatama Perdana

Mojosari, NU Online Mojokerto – Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto menggelar Pendidikan dan Pelatihan Pertama (Diklatama).

 

Kegiatan yang dipusatkan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedung Gempol tersebut berlangsung selama tiga hari, sejak Sabtu (26/02/2022) hingga Senin (28/02/2022).

 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Mojokerto Bagus Sulaiman dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini salah satu bagian dari kaderisasi untuk mengasah jiwa dan mentalitas kader agar tangguh dalam berakidah, berjamiyah, dan menjadi pasukan di lembaga pendidikan atau pesantren dalam mengawal kegiatan NU.

 

Tak sampai disitu, ia juga menyampaikan pesan kepada puluhan peserta agar benar-benar serius mengikuti kegiatan ini.

Baca Juga:  Gelar Rakorcab, PC. ISHARI NU Mulai Terapkan Sistem Kaderisasi

 

Diklatama yang baru kali pertama digelar oleh DKAC CBP KPP Kecamatan Mojosari tersebut mendapat apresiasi dari Komandan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) CBP-IPNU Kabupaten Mojokerto, M. Sa’dillah Muaqqib

 

Ia mengungkapkan, dengan terlaksananya Diklatama perdana ini menunjukkan bahwa banyak potensi kader di wilayah Blitar Selatan yang perlu dikembangkan. Sebab, peran kader IPNU-IPPNU melalui CBP-KPP sangat diperlukan.

 

“Kami berharap, sumbangsih dan peran kader dalam kondisi ini dapat memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat luas,” harapnya.

 

Ketua PAC IPNU Mojosari Ardian Puguh Suseno mengutarakan bahwa jumlah peserta Diklatama sebanyak 20 peserta (putra-putri) yang berasal dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan ada yang dari Kota Pasuruan.

Baca Juga:  Tumbuhkan Kader Berjiwa Sosial Tinggi, DKAC CBP KPP Mojosari Gelar RTL 1 Diklatama

 

“Semoga kegiatan ini melahirkan out put yang militan dan menjadi garda terdepan NU demi mengawal tradisi NU dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari paham takfiri, jihadis, dan kaum ideologis kanan yang mulai mempengaruhi pelajar,” harapnya.

 

Kontributor : Mila Agustin