الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النِّعْمَةَ، وَجَعَلَ أُمَّتَنَا وَللهِ الْحَمْدُ خَيْرَ أُمَّةٍ، وَبَعَثَ فِيْنَا رَسُوْلًا مِّنَّا يَتْلُوْ عَلَيْنَا آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْنَا وَيُعَلِّمُنَا الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ، أَحْمَدُهُ عَلَى نِعَمِهِ الْجَمَّةَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْــــكَ لَهُ شَهَادَةً تَكُوْنُ لـِمَنِ اعْتَصَمَ بِـهَا خَيْرَ عِصْمَةٍ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ لِلْعَالـَمِيْنَ رَحْمَةً، وَفَرَضَ عَلَيْهِ بَيَانَ مَا أَنْزَلَ إِلَيْنَا فَأَوْضَحَ لَنَا كُلَّ الْأُمُوْرِ الـْمُهِمَّةِ، فَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَحَ الْأُمَّةَ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِي الْفَضْلِ وَالْهِمَّةِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْـمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَظِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ (البقرة: 280)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,
Musibah Gunung Merapi dan banyaknya bantuan yang datang untuk para korban yang terdampak mengingatkan kita akan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (رواه مسلم)
Maknanya: “Barang siapa meringankan suatu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah ringankan darinya kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan bagi orang yang kesulitan, maka Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barang siapa meringankan suatu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah ringankan darinya kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat.” Hal ini kembali kepada kaedah bahwa balasan yang diberikan kepada seseorang itu sejenis dengan amal yang ia lakukan. Banyak nash-nash semakna dengan hadits di atas, seperti hadits:
إنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ (رواه البخاري)
Maknanya: “Sesungguhnya Allah menyayangi di antara para hamba-Nya orang-orang yang penyayang” (HR. al Bukhari)
Begitu pula hadits:
إنَّ اللهَ يُعَذِّبُ الَّذِيْنَ يُعَذِّبُوْنَ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا (رواه مسلم)
Maknanya: “Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang menyiksa orang lain di dunia” (HR. Muslim)
Kurbah yang disebutkan dalam hadits di atas adalah kesulitan besar yang menyebabkan seseorang dirundung kebingungan dan kesedihan. Tanfiis (naffasa) adalah meringankan beban seseorang dari kesulitan tersebut. Sedangkan tafriij (farraja) lebih besar dari itu, yaitu menghilangkan kesulitan dari seseorang sehingga sirna kegundahan dan kesedihannya. Jadi balasan dari tanfiis adalah tanfiis dan balasan dari tafriij adalah tafriij.
Al-Baihaqi meriwayatkan dari hadits Anas secara marfu’ bahwa suatu ketika salah seorang penghuni surga di hari kiamat melihat ke arah penduduk neraka. lalu salah seorang penghuni neraka berseru memanggilnya: “Wahai fulan, apakah engkau mengenaliku?” Penghuni surga pun menjawab: “Tidak, aku tidak mengenalimu, siapakah engkau?” Penghuni neraka itu lalu berkata: “Aku yang pernah bertemu denganmu di dunia dan engkau meminta seteguk air dariku lalu aku memberikannya kepadamu.” Penghuni surga itu kemudian menjawab: “Ya, aku kenal.” Lalu penghuni neraka itu pun berkata: “(Jika begitu) mohonkanlah pertolongan dari Allah untukku.” Nabi bersabda: “Lalu ia memohon kepada Allah dan berkata: “Jadikanlah aku pemberi syafaat untuknya.” Maka diterimalah syafa’atnya untuk penghuni neraka itu sehingga diperintahkan kepada para malaikat untuk mengeluarkan orang tersebut dari neraka.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat.” Hal ini dikarenakan berbagai kesulitan dunia dibandingkan dengan kesulitan-kesulitan di akhirat tidak ada apa-apanya. Dalam Shahih al-Bukhari dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُم فِي الْأَرْضِ سَبْعِيْنَ ذراعًا، وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ (رواه البخاري)
Maknanya: “Banyak orang yang bercucuran keringat di hari kiamat hingga menetes di tanah setinggi 70 hasta dan mengekang mereka hingga tingginya mencapai telinga-telinga mereka” (HR. al-Bukhari)
Dalam Shahih Muslim dari al-Miqdad ibn al-Aswad berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
تُدْنِي الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ فَيَكُوْن النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا (رواه مسلم)
Maknanya: “Pada hari kiamat, matahari akan mendekat kepada para hamba sehingga jaraknya dari mereka sekitar satu mil, maka orang-orang akan bercucuran keringat sesuai dengan amal mereka, di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua mata kaki, ada yang mencapai dua lutut, ada yang mencapai dada dan ada yang terkekang mulutnya dengan keringatnya” (HR. Muslim)
Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barang siapa memudahkan bagi orang yang kesulitan, maka Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.” Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan akan terjadi di akhirat. Allah telah menegaskan tentang hari kiamat bahwa hari itu adalah hari yang sulit dan tidak mudah bagi orang-orang kafir. Kemudahan di hari itu hanya berlaku untuk selain orang kafir. Allah ta’ala berfirman:
وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الكَافِرِينَ عَسِيرًا (الفرقان: 26)
Maknanya: “Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir” (QS. Al-Furqan: 26)
Memudahkan orang yang kesulitan di dunia dalam segi harta adalah dengan salah satu dari dua hal:
Pertama, dengan memberikan waktu penundaan hingga mendapatkan kemudahan (mampu membayar hutangnya). Hukumnya wajib berdasarkan firman Allah ta’ala:
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إلَىَ مَيْسَرَةٍ (البقرة: 280)
Maknanya: “Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan” (QS. Al-Baqarah: 280)
Atau kedua, dengan membebaskannya dari tanggungannya jika orang yang memberi kemudahan adalah orang yang menghutanginya. Jika bukan, maka dengan memberikan harta yang menghilangkan kesulitannya tersebut. Dua hal ini memiliki keutamaan dan pahala yang agung.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوْا عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ يَتَجَاوَزُ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهُ (رواه البخاري ومسلم)
Maknanya: “Ada seorang pedagang yang menghutangi orang-orang, maka jika ia melihat orang yang kesulitan membayar hutang, ia berkata kepada para pembantunya: Biarkan dan bebaskan dia, mudah-mudahan Allah mengampuni dan membebaskan kita, maka Allah pun mengampuni pedagang tersebut” (HR. al Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
مَاتَ رَجُلٌ فَقِيْلَ لَهُ بِمَ غَفَرَ اللهُ لَكَ؟ فَقَالَ كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فَأَتَجَّوَزُ عَنِ المُوْسِرِ وَأُخَفِّفُ عَنِ المُعْسِرِ (رواه البخاري ومسلم)
Maknanya: “Suatu ketika ada seorang laki-laki yang meninggal, maka ditanyakan kepadanya: dengan sebab apa Allah mengampuni dosa-dosamu?. Maka ia menjawab: Aku berdagang dan berjual beli dengan banyak orang, maka aku mempermudah terhadap orang-orang yang berkecukupan dan meringankan orang yang kesulitan” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ تُسْتَجَابَ دَعْوَتُهُ وَأَنْ تكُشَفَ كُرْبَتُهُ فَلْيُفَرِّجْ عَنْ مُعْسِرٍ (رواه أحمد)
Maknanya: “Barang siapa yang ingin dikabulkan do’anya dan diangkat kesulitannya, hendaklah ia membebaskan orang yang kesulitan” (HR. Ahmad)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Dan kita doakan mudah-mudahan saudara-saudara kita yang terkena dan terdampak musibah gunung merapi, diberi ketabahan dan kesabaran serta jalan keluar dan kemudahan.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Ustadz Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Mojokerto dan Pengasuh Majelis Ta’lim NURUL FALAH, Mojokerto